Selasa, 30 Juni 2015

SELOREJO, FISH AND FISH

Waduk Selorejo
Pagi hari dari Surabaya kami berangkat ke Selorejo.
Rombongan kami berangkat dengan 5 mobil, salah satu mobil berisi ikan dalam coldbox dan peralatan masak.
Jarak Surabaya ke Selorejo kira-kira 6o km dengan rute Surabaya - Krian - Mojo Agung- Ngoro -Ngantang - Pujon -Selorejo.
Waduk Selorejo berada di dusun Selorejo, desa Pandansari, kecamatan Ngantang adalah milik Perum Jasa Tirta I.
Bendungan dikelilingi perbukitan dan gunung antara lain gunung Kelud, gunung Kawi dan Gunung Anjasmoro.
Waduk tsb dibangun tahun 1970 membendung sungai Kali Konto, Lahar Kletak, Kali Kwayangan dan beberapa sungai kecil lainnya.
Tiba di Selorejo , aku agak pangling lihat lingkungan sekitarnya, ada banyak perubahan lokasi.
Ternyata akibat letusan gunung Kelud beberapa lokasi dipindahkan karena harus direnovasi.
Letusan gunung Kelud berdampak merusak sebagian sarana dan prasarana yang ada di Selorejo.
Selorejo
menanti ibu warung masak


durian mantap
Tujuan kami datang ke Selorejo selain refreshing adalah "eat and eat".
 Selorejo terkenal dengan ikan wader, ikan nila dan ikan tombro yang diambil langsung dari waduk.

Rupa-rupanya Mr Ed sadar benar kalo teman-temannya selera makannya bagus dan menyenangkan.
Dalam perjalanan menuju Selorejo, mobil Mr Ed berhenti untuk diisi hasil kebun dari desa Mr Ed, ada durian,
jagung, singkong dan ketela. Wao..banyak bener muatannya, sebanyak hasil bumi yang diangkut menuju ke pasar induk.

Tiba di Selorejo setelah bongkar barang di cottage, segera kita ke warung  Selorejo langganan Mr Ed,
melihat ikan-ikan yang dipajang  mengundang selera, perut jadi lapar.
Kita semua naik ke warung pangung lesehan di atas.
Kelihatannya yang punya warung senang campur bingung mendapat tamu segerombolan pasukan berani makan.
Saat mbak nya datang nawarin menu, hampir semua menu kita pesan, berbagai jenis ikan dan udang.
Hampir semua pesan minum es kelapa muda utuh.
Sepertinya persediaan kelapa muda mereka kehabisan, sebagian dari kita mendapat kelapa setengah baya
(kelapa agak tua ) ha..ha..ha.. no problem dinikmati aja.

Dengan perut kenyang , kita kembali ke cottage, pesta durian sudah menanti.
Wow..mantap !!! Pilih-pilih durian..yang ini enak, yang ini juga enak, ini ada rasa pahitnya dikit.
Lupa deh semua rumus diet.
kebun jambu biji

Saatnya jalan-jalan, menurunkan isi perut.
Kita menuju ke waduk, naik perahu ke waduk dan mampir kebun jambu biji.
Tarif sewa perahu keliling waduk dan ke kebun jambu Rp. 100.000,- cukup "reasonable".
Di kebun jambu kita ambil galah, petik-petik jambu sendiri.
Makan jambu di kebun gratis, kalo jambunya dibawa pulang baru bayar sesuai kilogram berat jambu.


Tiba di cottage, jagung, ketela, singkong sudah menanti untuk dimakan.
Kita  "tooling " ( titip masak) ke ibu pemilik warung.
Singkongnya enak banget, legit dan gurih.
Jagungnya juga enak, ketelanya juga...
Ha..ha..ha... bagiku tidak ada makanan tidak enak, yang ada enak banget atau enak saja.
Bener kali ini enak banget.
Terimakasih Mr. Ed.

Setelah kenyang saatnya masak ikan.
Semua ikut berpartisipasi sebisanya. Ada yang bersihkan ikan, cuci sayur lalapan, kupas bawang merah dan bawang
putih. Pokoknya kompak , berpartisipasi masak ikan & bikin sambel.
Mr. Budi demi mengangkut ikan, ototnya ada yang "kecetit", kasian ya..
Habis ikannya banyak bener sih..jadi berat.
Terimakasih atas pengorbanan Mr. Budi, jangan kapok ya.

Koki kepala adalah Mr. Muston, kita yang awam soal masak memasak minta petunjuk beliau.
Bawangnya apa udah cukup ? Tomatnya seberapa ? Garamnya apa masih kurang ?
Pokoknya seru dan heboh.
Ikannya udah mateng belom, apa perlu dikipas lagi ?

Selesai masak kita makan bersama, makan hasil karya masakan kita semua.
Nikmatnya kebersamaan.
Acara selanjutnya santai - santai.

Tepat jam 12.00 malam, ada keramaian, semua berkumpul di salah satu cottage, menyanyikan lagu "Happy Birthday".
Mr Marto mendapat kejutan ulang tahun. Tiup lilinnya..tiup lilinnya..
potong kuenya...potong kuenya...
Selesai acara ulang tahun kejutan, kita beristirahat.

HBD Mr Marto

Pagi hari kita check out dari Selorejo.
Masing-masing diberi sangu hasil kebun Mr Ed, terimakasih Mr. Ed.
Di perjalanan kita mampir ke koperasi susu segar.
Siang hari kita makan siang di Cianjur Pandaan, makan ikan lagi..fish and fish.
Kemarin siang makan ikan di warung Selorejo, malam hari makan ikan hasil swakarya.
Siang ini kita kembali makan ikan.
Makan ikan memang enak dan sehat.
Selorejo...fish and fish.



***
Thanks to : fotografer SIMP, Mr Wk, Mr Le & Mr Ed






BELANDA, NEGRI KINCIR ANGIN

WEST EUROPE PART 6

BELANDA , NEGRI KINCIR ANGIN


Dari kota Koln ( Jerman ) kita menuju ke Amsterdam Belanda.
Sampai di Amsterdam hari sudah malam, kita langsung menuju hotel untuk istirahat.
Hotel tempat kita menginap agak di luar kota dekat bandara Schiphol Amsterdam.
Di lobby hotel banyak tergantung lukisan, lobbynya luas dan kamarnya nyaman.

lobby hotel di Amsterdam


Hari ini hari ke 8, kita akan sightseeing di Belanda.
Belanda negara yang menjajah Indonesia selama 350 tahun, bukan negara yang besar, luasnya kira-kira seluas Jawa Tengah atau pulau Bali.
Negaranya amat datar, tidak ada pegunungan atau bukit, apalagi gunung.
Dimana-mana kelihatan sepeda hilir mudik dijalur yang dikhususkan untuk sepeda.
Pada kenyataannya , seperempat (1/4) negara Belanda berada di bawah permukaan laut, dengan kedalaman bervariasi, ada dari -7 meter sampai - 2 meter, mereka mengandalkan dam atau bendungan untuk melindungi darat dari luapan air laut.
kincir angin

Pagi ini cuaca cerah, kita menuju ke Volendam yang terletak di tepi teluk.
Tour leader mengingatkan untuk selalu membawa payung, karena cuaca mudah berubah, dari cerah berubah secara tiba-tiba menjadi hujan.
Benar sekali, dalam perjalanan tiba-tiba hujan turun.
Untunglah , tiba di Volendam cuaca kembali cerah.
Volendam adalah daerah para nelayan.
Ikannya terkenal enak dan fresh.
Saat masih di bus, tour leader mengatakan saat di Volendam wajib hukumnya makan ikan.
Ikannya enak dan segar !  Rugi apabila  ke Volendam tetapi belum makan ikan di Volendam.
Ntar nyesel lho...jauh-jauh ke Volendam nggak mencicipi ikan khas Volendam.

Turun dari bus,  peserta tour langsung menyebar , ada yang  berjalan-jalan di seputar pantai dan sebagian masuk ke rumah tradisional nelayan.

Kemudian kita  diajak foto-foto dengan baju khas nelayan Volendam di sebuah studio foto , foto -foto yang dipajang sebagaian besar orang-orang Indonesia dengan pakaian khas nelayan Belanda.
 
Memakai baju berlapis-lapis , badan yang sudah " ndut" semakin tampak besar dan berisi.
Setelah Aldo  memakai baju khas nelayan Volendam kita semua tertawa .
Aldo  ga mirip nelayan Volendam, tapi malahan mirip pangeran dari dinasti Ming...ha..ha..ha..
Selesai foto, kita cari resto untuk mencicipi  ikan khas Volendam.
foto baju khas nelayan Volendam

Memang benar, ikannya uenak..top markotop..segar , gurih  dan mantap tenan .
Disajikan  dengan kentang goreng atau nasi putih, dan salad.
Seusai makan, kita mengambil hasil foto di studio foto tempat tadi kita berfoto. Sepanjang jalan ada banyak toko souvenir khas Belanda.
Kita keluar masuk ke toko souvenir, jika ada yg menarik kita beli.
Harga souvenir di Volendam lebih murah dibanding di tempat lain.
keju
pabrik klompen

Kemudian tiba saatnya kita melanjutkan perjalanan ke tempat pembuatan keju dan sandal khas Belanda atau biasa kita sebut klompen.
Di pabrik keju ada berbagai macam warna dan jenis keju itu rasanya pun beraneka ragam.
Sayang sekali, aku bukan penggemar keju.
Klompen terbuat dari kayu .....lucu -lucu dan cantik-cantik warna klompennya.
Kita diajarin untuk mengoperasikan mesin untuk membuat klompen.
Kelihatannya mudah dan simple, tapi begitu praktek tak semudah kelihatannya..
Hasilnya amburadul jika kita gak pas meletakkan kayu dan memberi tekanan yang pas di mesin pengungkit.
Iya..sudahlah.. aku tidak lulus jadi karyawan pembuat klompen ha..ha..ha..

Di luar bangunan pabrik klompen, ada banyak kincir angin.
Udara segar, angin berhembus semilir, sepoi basa.
Hari sudah menjelang sore, saatnya kita melanjutkan perjalanan menyusuri kanal kota Amsterdam.
Segera kita menuju bus, untuk ke Amsterdam naik perahu menyusuri kanal.
Kanal mirip sungai Kalimas di Surabaya, tetapi kadang kanal menjadi lebar mungkin hampir 3 kali sungai Kalimas lebarnya.
tepi kanal Amsterdam

Di pinggir banyak berdiri bangunan-bangunan kuno, kadang ada perahu yang ditambatkan.
Menurut cerita, jaman dahulu orang-orang yang tidak mampu beli rumah hunian tinggal di perahu ( kapal kecil), tetapi makin lama orang yang tinggal di rumah perahu semakin banyak. Sekarang pemerintah membuat flat untuk orang kurang mampu, dan menetapkan pajak yang tinggi untuk rumah perahu.
Akhirnya tren berubah, hanya orang yang kaya yang bisa punya rumah perahu.
Kita mampir sebentar di pabrik berlian dipinggir kanal.
Dari pabrik berlian , kita naik perahu ( kapal kecil) kembali menyusuri kanal untuk menuju ke bus yang sudah menunggu kita untuk ke hotel.
Kita kembali ke hotel, besok kita akan ke Brussel , ibu kota Belgia.

klompen



Rabu, 24 Juni 2015

TAMAN EDEN DI LUZERN

WEST EUROPE PART 5

LUZERN ( LUCERNE)
Luzern

Di Swiss selain kota Zurich, yang sering menjadi destinasi turis adalah  Lucerne atau sering disebut Luzern.
Lingkungan di Luzern sangat nyaman, udara bersih  dan pemandangannya indah.
Sebuah jembatan tua “ The Chapel” merupakan icon kota Luzern membentang di atas sungai Reuss dengan luas sekitar 38 kilometer persegi, dibangun kira-kira pada tahun 1333. Wao…sudah sangat tua sekali ya !!. Jangan khawatir, jembatan tersebut masih kuat dan terpelihara, seakan tak tergoyahkan walaupun penyangga dan fondasinya terendam selama ratusan tahun.
Di atas jembatan terdapat  banyak lukisan dan ornamen cantik menghiasi  jembatan tersebut. Memandang lukisan tersebut membawa pikiran  kita melayang ke jaman ratusan tahun yang lampau.
Saat aku berjalan menyusuri jembatan, terdengar kicauan burung dan dentang lonceng gereja membuat hati terasa damai.
Di danau Reuss yang bening angsa berenang-renang, bunyi kepak sayap angsa dan percikan air danau memecahkan keheningan alam.Bunga-bunga bermekaran di taman, bau harum bunga dan rumput basah. Aku duduk di sebuah bangku taman menikmati keindahan Luzern, aku merasa seakan berada di taman Firdaus.
Tak terasa hari telah menjelang malam,  matahari masih  bersinar, semakin lama semakin redup, dan gelap akan tiba pada pukul 10 malam. Di musim panas, matahari baru tenggelam jam 10 malam.
Jam 07.00 pm kita makan malam di sebuah resto di Luzern, setelah makan kita kembali menyusuri danau di atas jembatan.

Selain pemandangan indah, Luzern terkenal sebagai kota asal jam tangan merk " Rolex".
Di seberang jembatan ada “ square” , lapangan di tengah bangunan toko, di sana ada berbagai pertunjukan kesenian, ada music , modern dance, band dll.
Kita berjalan sambil menikmati suasana malam di Luzern.
Tiba-tiba kaki Diandra tersandung, sandal yang dipakai talinya putus.
Hari sudah malam, di sekitar tidak ada toko jual sandal yang buka.
Akhirnya kita semua memutuskan kembali ke hotel.
Diandra berjalan dengan langkah tertatih-tatih.
Besok pagi kita berjalan-jalan lagi.

Pagi hari setelah breakfast di Radison Blue Luzern, kita berjalan ke taman di tepi danau.
Melihat angsa berenang -renang di danau dan bunga-bunga bermekaran di taman, kemarin masih belum puas menikmati keindahan Luzern.

Hari ini , hari ke 7, kita akan ke Cologne (Koln) Jerman.
Dari balik kaca jendela bus kita pandangi danau Reuss, seolah enggan meninggalkan kota Luzern.
Kita semua masih krasan di Luzern, masih ingin tinggal lebih lama di Luzern,
Suasana di bus hening, semua mata terarah ke kaca jendela bus.
Tour leader memecahkan keheningan , semua masih krasan di Luzern ?
Kapan-kapan kita berkunjung ke Luzern  lagi, kita sekarang akan menuju ke Jerman, ke kota Koln yang tidak kalah indah dengan Luzern.

KOLN (COLOGNE)

Chatedral Dome
Cologne , orang Jerman sering menyebutnya Koln, merupakan kota ke 4 yang terbesar di Jerman, setelah Berlin, Hamburg dan Munich.
Terletak 30 km dari Bonn (bekas ibu kota Jerman Barat ).
Dari jendela kita lihat  jembatan " Hohen Zollern " membentang di atas sungai Rhein, sungai yang terpanjang di Eropa.
Jembatan tsb mirip jembatan di Sydney Australia,  " Sydney Habour Brigde".
Cologne (Koln) adalah kota asal Eau De Cologne 4711 yang terkenal di dunia.
Eau de Cologne artinya adalah air dari Cologne.
Kita melewati banyak show room Mercedes Benz dan tempat perakitan mobil Mercedes Benz.
Jerman adalah tempat asal muasal mobil Mercedes Benz.

Dari jauh terlihat bangunan tinggi, setelah makin dekat kita melihat sebuah gereja, the Chatedral Dome yang merupakan lanmark kota Koln.
Gereja Chatedral Dome megah berdiri tegak menjulang ke langit yang biru.
Tinggi menara gereja mencapai 157 meter dengan 509 anak tangga untuk menuju balkon menara.
Sepintas mirip gereja La Sagrada Familia di Barcelona.
Konon ceritanya, gereja  Cathedral dibangun mulai kira-kira tahun 1248, berkali-kali direnovasi, sempat terhenti di tahun 1473, kemudian pembangunan dilanjutkan dan baru dinyatakan selesai pada tanggal 15 Oktober 1880 .
arah ke berbagai tempat di Koln

Depan gereja Katedral St Peter dan Maria , banyak musisi dan seniman jalanan sedang beraksi.
Samping gereja ada bangunan toko-toko yang menjual barang-barang branded.
Sekeliling gereja banyak museum, ada berbagai museum salah satunya museum coklat.
Sayang sekali kita tidak sempat mengunjungi.

Masuk yuk...ke gereja, di luar panas sekali.
Begitu masuk gereja terasa teduh, suasana damai dan khyusuk terasa.
Langit-langit gereja begitu tinggi dan anggun.
Sebagian orang berdoa, sebagian orang melihat -lihat, namun suasana hening terjaga.
Aku penasaran pingin tahu letak 509 anak tangga menuju menara.
Aku menuju tempat tersebut, hanya untuk sekedar tahu, untuk naik rasanya sudah tidak memungkinkan, dari segi tenaga dan waktu yang terbatas. Konon kabarnya dari atas menara kita bisa melihat pemandangan seluruh kota Koln.
Gereja  Katedral St Peter dan Maria ini jika difoto dari atas bentuknya seperti salib.
Benar-benar amazing dan keren banget ya..
Di depan toko 4711 Eau de Cologne

Di dalam gereja ada buku-buku kecil, buku doa maupun buku tentang riwayat gereja, ada tulisan harga masing-masing buku, kalo berminat kita bisa ambil dan memasukkan uang ke dalam kotak yang disediakan di samping.
Setelah berdoa dan melihat-lihat aku keluar gereja, untuk explore tempat sekeliling gereja.

Sebelah kanan ada deretan toko-toko, sebelah kiri ada hotel dan restoran, di depan lapangan gereja ada kios-kios penjual souvenir dan makanan kecil termasuk ice cream.
Setelah puas berkeliling, kita beli ice cream, sambil duduk di bangku memandangi bangunan gereja dan orang lalu - lalang.

Tak lama kemudian waktu makan siang tiba.
Rombongan makan siang di resto dekat gereja.
Makanan khas Koln adalah "curry wurst" sosis yang disajikan dengan saos tomat dan bumbu kari.
Tetapi kita tidak sempat mencoba.

Selesai makan siang kita akan melanjutkan perjalanan ke Belanda.
Belanda negara yang sempat menjajah Indonesia selama 350 tahun.




Minggu, 21 Juni 2015

BETWEEN IJEN AND TANJUNG PAPUMA

kawah Ijen

Sudah lama aku tidak ke kawah Ijen, terakhir ke sana kira-kira 15 tahun yang lalu.
Beberapa kali aku ke kawah Ijen menemani teman atau family yang datang ke Surabaya yang ingin menikmati keindahan kawah Ijen.
Kali ini aku pergi bersama-sama dengan teman-teman kantor, rombongan berangkat dengan dua mobil.
Mengingat faktor “U” dan sudah jarang berolah raga ditambah badan lebih subur dibanding 15 tahun yang lalu, jam 4 sore sebelum makan malam aku minum suplemen, maksud hati supaya stamina bertambah kuat.
Kira-kira jam 6 menjelang jam 7 malam, sebelum rombongan berangkat kita makan malam dulu.
Perutku sudah merasa agak tidak enak tetapi setelah makan malam segar kembali.
Menjelang subuh rombongan tiba di Paltuding.
Tongkat-tongkat yang sudah dibawa dari Surabaya dikeluarkan, siap mendaki kawah Ijen.
Udara  dingin dan sekali-kali angin bertiup  menerpa wajah  ehm…brrr…dingin.
Sebelum naik kita beli tiket dan cari guide yang akan memandu kita naik kawah Ijen.
Belum lama berjalan , aku sudah lemas, nafasku terasa berat, aku sudah mau kembali tidak ikut naik.
Aku tidak menyangka mengapa aku bisa mendadak lemas, setelah turun dari Ijen dan dibahas penyebab lemasku diduga karena minum suplemen dalam kondisi  perut kosong
Teman-teman terus menerus memberi semangat, ada yang memberi aku minum, permen, coklat dll.
Tetapi baru berjalan sebentar aku lemas lagi.
Akhirnya aku naik ke Ijen dengan tumpuan teman di kiri dan di kanan.
Aku heran kenapa aku begitu tak berdaya, aku kasian dengan teman yang memapah aku , pasti capek banget.
Di tengah perjalanan tempat menimbang belerang ada warung , ada teman membelikan aku teh manis panas, setelah aku minum aku agak segar.
Aku sudah bisa berjalan dengan berpegangan selendang yang difungsikan sebagai tali, tidak perlu dipapah kiri kanan.
Sampai di atas, aku segar kembali, melihat pemandangan indah, naluri berfoto langsung timbul.
Ada 3 fotografer yang ikut dalam rombongan kita , Mr Wk, Mr Le dan Mr Ed.
Semua foto yang ada di artikel ini , mereka yang foto.
Terimakasih teman yang telah menolong dan memapah aku naik Ijen, membelikan aku teh manis hangat, memberi  permen, coklat dan memberi semangat tulus tanpa kenal lelah.
Tanpa kalian , aku tidak mungkin bisa nyampai ke kawah Ijen.
Di puncak Ijen
Aku sudah segar, bisa turun ke Ijen dengan lincah karena kalau ngerem tambah berat.
Di bawah ada warung kopi yang menjual pisang goreng, ketela goreng dan segala macam gorengan.
Kita semua lapar, dengan semangat makan gorengan tsb, sampai ibu warung kewalahan memenuhi pesanan kita.
Tiba-tiba angin bertiup, sisi tenda bergoyang hampir roboh, untung hanya berlangsung sebentar, tenda berhasil di pasang kembali dan tidak ada korban .
Setelah puas ngopi, ngeteh dan makan gorengan, rombongan menuju Jampit I Guest House, tempat kita akan menginap. Ditengah perjalanan ada pohon tumbang menghalangi jalan.
Cowok-cowok turun dari mobil ikut berjibaku menyingkirkan pohon agar kita semua bisa melanjutkan perjalanan.
Perjalanan ke Jampit I  Guest House sepanjang  15 km melewati jalan makadam yang serasa tak berujung. Beberapa kali tanya, jawaban yang ditanya terus aja…masih terus...terus...dan terus.
Teman-teman bertanya padaku, apakah masih jauh ? Aku lupa sudah 15 tahun yang lalu, perasaan dulu tidak sejauh ini. Perut mulai mengumandangkan musik keroncong, orkes melayu, jazz campur jadi satu.
Obrolan yang seru mulai sepi , camilan apa saja yang bisa dimakan mulai estafet berpindah-pindah tangan.
Akhirnya nyampai juga ke guest house…mata rasanya terang dan hati riang.
Apalagi disambut dengan taman yang indah.
taman Jampit I Guest House
Setelah barang-barang diturunkan segera kita makan siang.
Makan siang sederhana yang kita pesan dari guest house ditambah sambal bu Rudy , Pop Mie dll yang kita bawa dari Surabaya.
Suasana makan siang kali ini, amat sangat khidmat, nikmat dan enak . Makanan sederhana jadi nikmat karena kita lapar dan capek. Ada yang bilang Pop Mie yang paling enak dimakan seumur hidupnya ..ha..ha..ha..
Jampit I Guest House berada diketinggian 1.150 meter di desa Jampit kecamatan Sempol, dibangun ditahun 1927 milik PTP XII.
Dulu era jaman orde baru , Sudomo dan Siska pernah honeymoon di sana.
Model rumahnya, era jaman Belanda, di ruang tamu lantai dua ada perapian.
Nyaman, tetapi jauh dari mana-mana. Kebunnya ditumbuhi bunga-bunga yang diambil bibitnya dari benua Eropa, tetapi aku lihat bunganya tidak sebanyak 15 tahun yang lalu walaupun tetap indah.
Malam hari suhu udara dingin sekitar 10 derajat Celsius, setelah makan malam kita minum wine didepan perapian, seolah –olah berada di Eropa.
Kita foto di depan perapian, hasil fotonya oke banget…siiip...!!!. Siapa dulu donk yang foto, kalo bukan fotografer kita dari SIMP.
di depan perapian Jampit I Guest House
Subuh, kita mesti bangun karena kita rencana akan ke Tanjung Papuma.
Semua sudah siap, tinggal satu teman kita belum siap, mungkin tadi malam bermimpi didatangi nonik Belanda. Kita segera berangkat sambil menunggu mr Sek Ta Lah selesai mandi.


WE ARE ON SEAFOOD DIET, I SEE FOOD, I EAT IT

Selain membawa 3 fotografer , kita juga membawa koki handal dari Gorontalo.
Makan siang kita dimasak koki handal kita : mr Muston, untuk sementara koki warung Tanjung Papuma istirahat dulu, kita lebih percaya koki kita yang memasak.
Hasilnya sudah dapat dipastikan …yummy…enak tenan…maknyuss.
Sampai ada teman yang mengira duri ikan adalah daging ikan yang wuenak...bumbu-bumbunya merasuk tidak hanya ke daging ikan, bahkan sampai ke duri-durinya. Mantap tenan !!
Enak tenan


Setelah puas explore di Tanjung Papuma, kita pulang ke Surabaya dengan perut kenyang dan kenangan indah. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya..
Tanjung Papuma

Jumat, 19 Juni 2015

SIGHTSEEING VANCOUVER

Semalam tidurnya enak, setelah puluhan jam nggak bisa meluruskan punggung karena tidur di pesawat.
Bangun tidur aku langsung ke balkon apartemen menghirup udara pagi Vancouver.
Kulayangkan pandangan ke depan balkon ada deretan pegunungan .
Di sepanjang jalan tumbuh pohon maple di antara trotoar yang lebar dan bersih.
Jalanan masih sepi,sekali-kali kelihatan orang tua berjalan-jalan di trotoar, ada yang membawa anjing,
ada yang sekedar jalan kaki dan berlari-lari kecil.
Sekali-kali terdengar burung berkicau.
Apartemen temanku MK berada di Surrey, di pinggiran kota Vancouver.
Alamnya masih asri,  penduduknya belum padat, tidak banyak kendaraan bermotor lewat sehingga jauh dari polusi gas Co2 dan debu.

MK pagi ini akan pergi kerja selama beberapa jam, setelah itu baru bisa menemani kita jalan-jalan.
Jadi pagi ini acara bebas, melanjutkan tidur atau jalan-jalan sekitar apartemen.
Alternatif melanjutkan tidur, bukan pilihan kita... no way..!!.Mosok jauh jauh datang cuman pindah tidur doank !
Akhirnya kita memutuskan  mencoba  naik train,kebetulan ada "train station" di seberang apartement.

Sebelum berangkat kerja, MK memberi kuliah singkat petunjuk naik train.
Sambil melongok dari jendela apartement dan bawa peta lokasi "train station" menunjukkan lokasi tempat beli tiket, menerangkan cara beli tiket di mesin tiket & tempat menunggu kedatangan train.
MK berpesan agar kita  tidak isenk mencoba naik train tanpa beli tiket.
Spontan aku berkata : " Mana bisa ? "
Jawabannya : " Bisa, tetapi jangan dilakukan".
Saat kita akan naik train tidak melewati pintu palang pembatas yang bisa dibuka dengan cara scan tiket seperti saat kita naik MRT di Singapore, Taipei, Hongkong dll.
Kita dapat langsung naik train walaupun tidak punya tiket.
Hanya sekali-kali ada petugas yang melakukan pemeriksaan tiket mendadak.
Jika ketahuan tidak punya tiket, identitas kita akan dicatat, kemudian didenda 10 X harga tiket.
Kita meyakinkan MK, pasti kita tidak isenk, kasian MK bisa ikut tercatat identitasnya karena kita tinggal di apartemennya. Lagi pula kita kan orang baik dan jujur..
Setelah memberi kuliah singkat cara naik train, MK berangkat kerja.
Kita mandi dan siap-siap breakfast ala Indo .. nasi pecel (kita bawa bumbu pecel dari Indo ).
After breakfast, kita praktekkan kuliah singkat seluk beluk apartement yang diajarkan MK kemarin. Membuka dan mengunci pintu apartemen, membuang sampah sesuai jenis barang, turun lift apart, buka dan tutup pintu lobby apartemen and go by train..

Di apartemen tidak ada satpam, di lobby, halaman maupun parkiran ( mungkin karena tenaga kerja di sana mahal ).
Penghuni apartemen masuk & keluar , mobil masuk dan keluar dari parkiran mobil apartemen semuanya by remote control.

Dari apartemen kita jalan kaki sedikit & menyeberang , kita sampai ke  "train station ".
Kita beli tiket one day pass seharga 9  Canada Dollar / person, tiket itu bisa dipakai untuk semua jenis transportasi di Vancouver sepanjang 1 hari penuh.
Dari tempat pembelian tiket, kita naik satu lantai menunggu kedatangan train.
Tak lama kemudian train  datang, persis jadwal sampai ke menit dan detiknya pas bener.

Central City Mall
Kita turun di station train dekat Central City Mall.
Di lantai paling atas Central City Mall ada sebuah universitas yang cukup terkenal di Canada " Simon Fraser University" cabang Surrey.
Central City Mall, tidak besar dan pengunjungnya tidak terlalu ramai.
Di mall ada toko  yang jual khusus barang-barang made in China.
Barang China benar-benar menyebar di seluruh dunia.
Kemudian aku melihat ada tulisan " Drug Store ", apa pula itu ?
Apakah toko obat-obatan sejenis narkotika ?
Aku berjalan masuk ke sana.
Ternyata toko tsb menjual berbagai suplemen,  obat2an, hand body, dan segala kebutuhan rumah-tangga.
Toko serba ada yang benar-benar komplit.

Di mall tersebut ada fresh market penjualnya sebagian besar orang Asia menjual berbagai macam buah dan sayur.
Buah dan sayurnya segar dan kwalitasnya bagus.
Ada strawberry, blue berry, plum, aprikot, anggur dll, semuanya segar dan mengundang selera.
Kita mesti tahan emosi untuk tidak tergoda membeli terlalu banyak.
Kita beli bermacam-macam buah & sayur, dalam jumlah sedikit-sedikit, tapi akhirnya jadi bukit.
Tak sadar, tentengan kita sudah banyak

Sebelum pulang kita mampir ke super market T&T , supermarketnya orang Asia.
Harga di supermaket Asia lebih murah dari harga di supermarket "Bule".
Di supermaket Asia dijual beberapa masakan Asia siap disantap.
Aku akan pilih beli masakan Asia untuk dibawa pulang ke apartemen,karena di apartement ada nasi putih yang kita masak tadi pagi.
Sambil memilih masakan yang akan dibeli, aku lihat tarif per mangkok di counter take away.
Sebelum beli aku sudah berhitung , berapa jumlah yang harus dibayarkan nanti.
Saat membayar di kasir , aku merasa uang kembalinya kurang. Aku siap-siap complain.
Untung sebelum complain aku baca struknya.
Ternyata mangkok foam harus membayar ( kalo di Indo gratis).
Lalu ada pajak 12 %. Alamak !
Ternyata Tax 12 % adalah value added tax kalo di Indo PPN.
Info tsb aku tau setelah dijelasin temen yang tinggal di Vancouver.
Masing-masing daerah di Canada tarif  " value added tax " nya beda-beda.
Di Vancouver tarifnya 12 %  ( paling mahal ) krn dianggap penduduknya mampu, sdg di Banff paling murah tarifnya 5 %.

Selesai bayar kasir, HP ku bunyi sms, MK sudah ada di apartemen, sudah pulang dari kerja.
Kita Kembali ke " train station " untuk pulang ke apartemen.
Sampai di apartemen MK kaget melihat kita bawa barang belanjaan.
" Ngapain kalian belanja, aku  punya persediaan makanan banyak, tuh liat di kulkas ada makanan frozen, ikan salmon, ice cream etc dan di atas lemari dapur banyak mi instan."
Melihat mie instan, aku tersenyum.
Teringat saat mau berangkat ke Canada, aku akan bawa mi instan karena khawatir lapar, tapi dilarang oleh MK.Menurut MK , Indomie ada juga di Canada ha..ha..ha..

Segera kita makan, barang-barang belanjaan kita rapikan dan go..go..go..around to  Vancouver
Hari ini kita mau mencoba semua sarana transportasi, mulai dari train, kapal dan bus…cukup pakai tiket one day pass, yang tadi kita beli.
MK sudah punya kartu langganan transportasi, ga perlu beli one day pass.

Kita jalan ngebut…menyesuaikan cara jalan orang Canada ( ha..ha..ha..)
Wis…nggak sempat baca petunjuk…..di public transportation.
Percaya aja dengan MK..…ikuti kemana MK pergi, go..go..go
Waktu yang ada mesti dimaksimalkan.

Sebelum berangkat Canada, aku sudah e-mail ke MK itinerary tour2 Indo yang ke Kanada .
Semua tempat akan kita datangi, termasuk tempat-tempat yang tidak ada jadwal tour di Indonesia ke Kanada.

Lonsdale Quay Market - North Vancouver
Untuk menuju ke public market ini kita naik kapal , orang sana bilang 'sea bus'.
Saat antri naik sea bus terbayang film-film holywood , adegan naik kapal di film "Lady in Red ".
Suasana ramai orang keluar & masuk "sea bus ", tapi semua orang tertib tidak ada yang isenk senggol kiri kanan, semua orang cuek dan fokus pada tujuan masing-masing.
Di dalam  sea bus di kelilingi jendela kaca.
Dari jendela kita lihat pemandangan 'down town' Vancouver dari seberang…ada apartemen & gedung2 tinggi dan mobil lalu lalang.

Akhirnya sea bus merapat di pelabuhan Lonsdale.
Kita menuju public market Lonsdale,  pasarnya orang di Lonsdale.
Ada banyak  stand  jual sayur, buah dan makanan siap saji.
Semuanya tertata rapi, bersih dan segar.
Ada café-café ice cream, pub restaurant…semua ada di sini, tak perlu takut kelaparan ha..ha..ha..
Setelah puas menjelajah dan foto-foto pastinya, kita naik 'sea bus' untuk menuju obyek pariwisata berikutnya.

Gas Town
Di gas town ada jam antik yang digerakkan dengan tenaga uap.
Semua turis pasti  foto di sana… sekali-kali ada bus sightseeing Vancouver yang melintas.
Di kiri kanan jalan banyak bangunan2 antik, ada juga toko souvenir…bagus ..tapi bagus juga harganya belum lagi pajaknya.
Beli dikit aja untuk kenang2an.
Trotoarnya besar…ada pohon2 rindang dan juga bunga2 di balkon rumah2 antik.
Di trotoar ada bangku, untuk duduk jika kita lelah berjalan.

Canada Place.
Canada Place tempat wajib untuk dikunjungi disini kita bisa melihat sejarah Canada dari masa ke masa.Benda kuno orang Indian, kapal yang pertama datang ke Canada, juara hoki dari waktu ke waktu dll.
Lokasi Canada Place berada diantara laut yang tenang dan  pegunungan. Menurut perhitungan fengsui dan hongsui orang China, lokasi yang membawa hokky . Di seberang Canada Place , daerah pegunungan  ada perumahan mewah, kebanyakan pemiliknya orang China kaya yg merantau ke Canada.
Di taman tepi laut, ada banyak bangku untuk duduk menikmati pemandangan laut. Udaranya seger tidak lengket, mungkin udara di Canada tidak lembab, jadi  meskipun dekat laut udara tidak lengket.
Lingkungan bersih tidak ada sampah tercecer di darat maupun di laut. Menjelang malam langit berubah warna, semburat kuning dan jingga mulai redup.
Burung2 camar berterbangan, sekali-kali ada kapal melintas.
Malam mulai datang tapi langit masih agak terang, padahal udah jam 7 malam, tapi kita juga gak terlalu lapar, maybe kita ngemil dan banyak jalan.

River Rock Casino Resort.
Casino tsb berada di Richmond kawasan tempat tinggal para imigran kaya asal Hongkong dan China . Sekeliling casino ada taman dan bangku2 untuk duduk menikmati keindahan taman. Ditengah ada patung naga dari crystal dari jauh berpendar  bercahaya.
Ada gasebo  di tengah taman ala Jepang.
Lobbynya juga nyaman.
Ada escalator melingkar dikiri kanan tempat menuju casino.
Mesin ATM juga lengkap…
Mau mencoba peruntungan ? Silahkan masuk dan adu peruntungan di sana.
Kita cuman nikmati suasana & pemandangannya aja tidak coba main di Casino.
Iya…tahu dirilah, dana kita terbatas.
Setelah puas…keliling..kita pulang naik bus .

Hari ini kita udah naik train, kapal & bus.
O..ya..di train ada tempat untuk sepeda, sebagian orang naik sepeda dan sepedanya dibawa masuk ke train .
Ada tempat khusus untuk orang bersepeda di masing-masing gerbong.
Beberapa anak muda naik skate board…sampai ditrain skate boardnya ditenteng.
Di gerbong train paling depan ada satu tempat duduk sendiri.
Jika masih kosong aku paling suka duduk disana, pemandangannya luas langsung ke kaca depan.
Duduk dikursi depan aku merasa jadi driver atau masinis train, karena kursi tsb berada di depan tengah, sendiri,  di belakang kiri & kanan berderet kursi-kursi penumpang.
Ha..ha..ha.. masinis kereta dadakan.

Oya..train disini tidak ada masinis/ drivernya semuanya dikendalikan oleh komputer .

Senin, 15 Juni 2015

KISAH NENEK TUA NAIK GUNUNG

Nenek 82 th yang berambut putih
Salah satu peserta tour ada nenek umur 82 tahun.
Pertama kali kita lihat , kita sempat mikir..ga salah nih Nenek ikut tour Jiuzhaigou , Leshan , Emeishan.
Di tour ini kita banyak jalan kaki dan naik turun tangga.
Ternyata kita semua kecele..
Nenek tsb cukup tangguh berjalan dan naik turun tangga.
Sebagian dari kita jika medan terasa berat berhenti dan tunggu di resto.
Nenek tersebut dengan langkah pasti tetap melangkah.
Hal ini memberi kita pelajaran, jangan nilai orang dari penampilannya.

Saat mendaki Emeishan di Golden Summit menuju ke patung four face Budha, hujan turun, jalan mendaki, begitu banyak anak tangga mesti dilalui, nenek  tetap melangkah  mendaki tangga satu demi satu, pelahan namun pasti !

Banyak jasa tandu lalu lalang , disewa oleh peserta tour yang merasa tak kuat tapi ingin ke objek wisata.
Aku sempat tergoda untuk ikut sewa jasa tandu, kemudian aku lihat nenek tsb tetap melangkah.
Aku jadi malu dan mengurungkan niat untuk sewa tandu.
Sambil berpayung karena gerimis, aku langkahkan kaki menapaki anak tangga yang seolah tak ada habisnya.
Akhirnya nyampe juga.

Di atas ada penjual jagung rebus, aku makan jagung rebus.
Jagung rebus yang paling enak yang pernah  aku makan seumur hidupku.
Legit, pulen dan aku lapar.. ha..ha..ha..

Sabtu, 13 Juni 2015

Perjalanan ke West Europe Part 4

Hari ke 6

MT. Titlis & Swiss

Hari ini kita akan menuju Engelberg untuk mendaki MT. Titlis sebuah pegunungan yang terkenal dengan salju abadinya.
Selama 4 musim pengunungan tsb diliputi salju, musim panas masih ada salju di sana, yang membedakan hanya tebal tipisnya salju serta suhu udara. Di musim dingin pengunungan tsb jadi ajang turnamen  ice sky internasional.
Banyak film telah dibuat di Engelberg Mt Titlis karena pemandangan di sana memang indah dan keren...

Suhu di Mt Titlis diperkirakan 5 derajat celcius, tidak terlalu dingin, karena saat ini musim panas, mungkin sebanding dengan suhu di Bromo atau Penanjakan. Tapi tetep aja persiapan mesti dilakukan, agar kita betah berlama-lama main salju di Mt Titlis, jaket atau sweater wajib hukumnya bagi yang ga tahan dingin. 
Ali nekat ga bawa jaket karena dia yakin akan bertahan di suhu tsb ...ternyata memang tahan.
Sebagian red wine dituang di termos  yang dibeli di Italy dalam rangka ulang tahun coca cola 125 th di Italy. Untung kita bawa red wine amat sangat nikmat diminum di saat udara dingin.

Mt Titlis berada di ketinggian 3.020 m dari permukaan laut, untuk menuju ke sana kita naik cable car.
Setiap peserta dibagikan tiket cable car Mt Titlis, ga boleh ilang..kalo ilang, beli lagi sendiri harganya kira-kira 41 - 50 euro, aku lupa harga tepatnya berapa.
Pertama kita naik cable car yang berkapasitas 6 orang, kita harus turun di station ke 2 untuk oper ke cable car besar dg kapitas sekitar 60 orang. Kita akan naik ke cable car besar bersama-sama seluruh rombongan, jadi yg udah nyampai duluan tunggu yang lain.
Pemandangan dari atas cable car, wow..indah sekali...
Akhirnya sampailah kita ke MT Titlis... berkumpul dulu menentukan tempat & jam meeting point, sebelum rombongan bubar ada info penting dari tour leader bahwa makanan atau apapun di MT Titlis mahal..karena untuk bawa ke sana sulit..ongkosnya mahal,tapi sup kejunya terkenal enak sekali. iya sudahlah EGP dengan harga tidak  setahun sekali.
Rombongan bubar jalan menuju hamparan salju . Ayo..ayo.... main salju....

Di Mt Titlis  bermacam-macam bangsa  & bahasa ada di sana, orang berbahasa Indo di luar rombongan kitapun banyak, kayaknya ada group dari Indo juga. Orang Indo dimana-mana ada...
Udara sejuk..diiringi angin yang berhembus...sinar matahari memancar terang ...tapi tetap sejuk...
Sekeliling semua salju..salju..kadang ada sebagian karang yang tak tertutup salju karena saat ini musim panas.
Mt Titlis
Pada saat winter... semuanya tertutup salju....dimana-mana putih bersalju...seperti film sinterlas dengan kereta saljunya.  Salju kayak es dipasrah..agak kasar...tidak terlalu lembut.
Terdengar orang-orang berteriak heboh...ada apa di sana..? Ternyata mereka meluncur..diantara salju..
Ikut yuk..koq keliatannya asyik..
Tapi mesti kita naik dulu.. baru bisa meluncur..
Untuk naik koq iya berat ya..., badan udah ndut...setiap menginjak salju menciptakan lubang tapak kaki...angkat kaki, naik lagi..Dengan nafas ngos2an aku melihat sekeliling ... wow... disana ada tali... dekat tali banyak tapak2 kaki.
Aku ajak Aldo mendekati tali titian ke atas .. Ali, Zila & Diandra udah ada di atas.
Aku & Aldo ketinggalan gara2 foto2 & minum red wine yang dibawa Aldo.
Badan Aldo ndut dan besar untuk ukuran anak umur 12 tahun.
Aku suruh dia pegang tali sambil mengikuti jejak2 kaki, kadang licin..dan bikin kepleset..untung Aldo besar & kuat, aku tinggal pegang Aldo sambil mengikuti jejak2 kaki.
Sampai di atas.. foto2.. dan meluncur.. pakaian basah.. gak bawa ganti..EGP, kapan ke sana lagi juga belon tentu...
Yang penting puuuaass.. panas matahari kadang menerpa lagi-lagi EGP.. Menjelajah Mt Titlis ...meluncur... dan bermain salju... .
Wao...perut kita keroncongan dan minta diisi.
Kita tinggalkan salju ... saatnya..makan..
Saat melihat menu... terjadilah ...apa kata tour leader...mahal..
Tapi bagaimana, mosok ga makan, nanti sakit, biayanya tambah mahal...
Menurut Aldo & Diandra ..sup kejunya enak. Pizza rasa pedasnya terasa. Spagetti bolognese.. menurutku biasa, hanya harganya yang luar biasa...mahal.
Pesan secukupnya, kita masih punya bekal biskuit, apel & buah pir..
Dari resto, kila lanjutkan makan bekal kita di tempat lain.
Di luar resto, ada meja, kursi diruang kaca, dari sana kita bisa santai liat pemandangan sambil makan bekal kita.
Setelah bersantai, waktu ke meeting point telah tiba.. Pul kumpul.. naik cable car ..
Liat2 souvenir..cuman liat thoq..karena memang mahal..tapi memang kwalitasnya bagus juga.
Tibalah waktu naik bus lagi...melanjutkan perjalanan.
Wajah2 di bus cerah dan basah oleh sisa2 salju...membawa kenangan indah.

Diberi waktu 15 menit di hotel ganti baju, taruh jaket dll.
Kita akan ke Lion Monument, Old City dan Chapel Bridge..
Lion monument, monumen berbentuk singa membawa tameng & bendera Swiss, melambangkan tentara
Swiss bayaran ( Swiss Guard ) yang tetap setia & rela berkorban.

Old City dan Chapel Bridge...kota kuno Swiss, rumahnya bagus & lucu kayak film2 kuno.
Malam jalan2 sekitar danau Lucerne... suasananya.. oke banget.. serasa semua persoalan dunia menguap entah kemana, yang ada keindahan alam dan udara segar Lucerne.
Tak heran Lucerne termasuk kota ternyaman di dunia untuk dihuni.



Perjalanan ke West Europe Part 3

Innsbruck


Pada hari ke 4 saat di bus, tour leader menawarkan tour tambahan ke Innsbruck - Austria dengan biaya 50 euro per orang, itinerary tour tidak termasuk ke Innsbruck. Rasanya sayang kalo kita tidak pergi ke sana, pemandangan di Innsbruck - Austria indah banget, ke Austria cukup dengan visa Schengen karena Austria sekarang sudah menjadi uni Eropa ( Schengen Countries ) . Kemudian tour leader mengatakan bahwa ini hanya sekedar tawaran, jika seluruh peserta tour setuju, tetapi kalo tidak, kita kembali ke jadwal semula, acara bebas jalan-jalan di Swiss.

Memang sayang sih..kalau kita tidak mampir Austria, aku pernah melihat foto pemandangan  Innsbruck - Austria yang bagus banget dari foto seorang teman.Dengan semangat aku katakan ke rombongan tour yang duduk di sekitarku sepertinya Innsbruck Austria memang layak dikunjungi, kita sudah sampai di sini sepertinya rugi jika tidak mampir ke Austria sekalian.
Akhirnya seluruh peserta sepakat besok kita ke Innsbruck - Austria. Siip...siiip...siip...!!! Sudah lama aku ingin ke Austria, dan rada kecewa karena itinerary tour tidak termasuk Austria.

Hari ke 5
Innsbruck - Austria & Vaduz
Hari ini kita akan ke Innsbruck - Austria, mengunjungi kota tua.
Saat di bus, kita pul kumpul uang..masing2 peserta 50 euro.
Perjalanan melewati highway ( jalan tol ), diawali dengan keramaian kota, makin lama makin sepi tetapi  pemadangan makin indah. Kita melewati bukit-bukit batu karang hitam tegak menjulang dikiri dan kanan jalan. Kemudian berganti dengan kebun anggur dan kebun apel yang hijau berbaris rapi, di tengah-tengah ada rumah, ada jalan, di sela - sela berdiri tegak gereja dengan menara & salib menjulang seolah-olah
tengah menunjukkan arah jalan ke surga. 
Menikmati pemandangan tsb, rasanya 50 euro menjadi harga yang sepadan untuk dibayarkan.
Perjalanan cukup panjang, kita sempat berhenti untuk memberi kesempatan sopir istirahat & ke toilet.
Keluar dari bus langsung disambut udara sejuk dan angin pegunungan, hasrat ke toilet semakin datang. Sebelum menuju ke toilet, jeprat- jepret alam sekitar yang dikelilingi pegunungan. Mau beli kopi snack juga ada..

Keponakananku datang dengan menenteng botol, ternyata red wine yang dibeli dari Itali yang selalu ditenteng kemana-mana takut botolnya pecah ..kesempatan..aku minta red wine sedikit untuk diteguk pelan2. Aku beri contoh ke Aldo & Diandra cara minum red wine yang benar .. digoyang2 di gelas pelan2 baru diteguk sedikit demi sedikit. Mereka percaya & puas atas kuliah singkatku, padahal tujuan utamanya minta red wine untuk mengusir dingin...he..he..he..

Perjalanan dilanjutkan, kali ini pemandangan semakin indah...dikiri kanan jalan, ada lembah & pengunungan dengan warna hijau bergradasi, ada sungai berkelok2, air terjun, jembatan, rumah2 dengan atap merah & warna2 menyolok ditengah-tengah kebun, serta gereja kecil di sela-selanya.. terbayang pemandangan  di film " sound of music ". 
Pantas di Austria banyak komponis musik yang terkenal di dunia, suasana & alam mendukung.
Peserta tour sibuk hunting foto dari kaca jendela bus..aku juga ga mau kalah..atmosfernya begitu.. pasti terpengaruh.

Pemandangan begitu indah, kenapa disisi kiri dan kanan jalan tidak dibuat cekungan jalan, sehingga kendaraan bisa berhenti  sebentar ,dan kita bisa turun untuk foto pemandangan. Aku tidak tau kenapa ?
Foto dari kaca jendela bus hasilnya kurang maksimal, kadang ada bias .
Kalo di Australia, jalan menuju blue mountain, ada beberapa perhentian tempat kita bisa ambil foto dengan sudut-sudut pemandanganyang bagus.

Sampailah kita ke Innsbruck sebuah kota tua..banyak bangunan yang berusia beratus-ratus tahun tapi tetap terawat berbaur dengan aktifitas jaman modern.. ada Mc Donald , ice cream, penjualan souvenir dan resto di sekitar bangunan kuno berdiri dengan anggun.


Ada sebuah kafe ice cream yang antriannya cukup panjang, di tengah-tengah antrian ada orang mengantri bersama anjingnya, dengan sabar & tertib anjingnya ikut antri.
Ada beberapa pantonim dengan berbagai dandanan yang menarik perhatian pengunjung.
Di tepi jalan berderet pelukis caricatur dengan tarif 10 - 15 euro, dalam 3 menit jadi.
Diandra yang hobby menggambar bolak-balik menghilang diantara pelukis2 jalanan tsb.
Kita lagi jalan2 tiba2 Diandra menghilang , sudah dapat dipastikan akan ditemukan diantara pelukis2 jalanan, sedang mengagumi mereka bekerja sambil tersenyum2 kecil.
Kita makan MC Donald dibawah bangunan kuno, ada banyak pilihan disana yang masih bisa kompromi dengan lidah ndesoku.

 Setelah puas di Innsbruck kita naik bis untuk berkunjung ke Vaduz.
Menurut tour leader, Vaduz adalah negara kecil di luar Swiss, dipimpin oleh pangeran memiliki mata uang sendiri.
Kita berhenti di Vaduz, dari tempat kita berdiri di atas bukit berdiri sebuah bangunan sendiri, bangunan itu adalah istana yang dihuni oleh pangeran. Dari atas sang pangeran bisa melihat segala aktifitas penduduknya.
Aku jadi teringat komik HC Andersen, bacaan waktu kecil...he..he..he..
Kotanya kecil, tenang, sejuk cenderung sepi.
Rumah- rumahnya lucu..punya jendela dengan warna merah atau warna2 menyolok lainnya, ada gorden diseparo jendelanya,ada pot bunga warna warni... bener2 negri cinderela..ha..ha..ha..
Seperti biasa kita sibuk berfoto-foto. Aldo & Diandra melalang buana menyusuri semua tempat yang menarik perhatiannya, tiba2 mereka bilang ada mesin untuk tukar koin euro ke mata uang Vaduz, mereka minta coin agar bisa tukar ke coin Vaduz.
Disitu ada pilihan coin yang mana yang diinginkan.. Mereka asyik tertawa-tawa menarik perhatian anak anak lain, jadilah semua peserta tour anak-anak & remaja tukar coin Vaduz.
Kita hanya lewat & mampir jadi tidak bertransaksi, coin Vaduz hanya untuk koleksi.
Perjalanan dilanjutkan..menuju Swiss..ke hotel, makan malam dan beristirahat, agar besok kita punya tenaga untuk ke Engelberg, MT Titlis tempat salju abadi...