Jumat, 15 Mei 2015

Awas Ada Jebakan Batman


 Ikut tour ke China  pasti kita diajak singgah ke toko toko pemerintahan China.
Semua tour tidak ada kekecualian, wajib hukumnya harus singgah, tetapi tidak wajib beli.
Biasanya toko wajib kunjung adalah toko obat, toko batu giok, toko kain sutra dan toko teh.
Waktu kunjungan pun ada “minimum time “ yang ditetapkan pemerintah, waktu kunjungan tidak boleh kurang , kalau lebih boleh.
Ada sangsi untuk local guide  dan travel agent apabila tidak taat dengan waktu kunjungan, apalagi melewatkan kunjungan.
Iya..sudahlah kita terima saja, namanya juga bertamu ke negara orang .
Yang perlu kita siapkan pertahanan mental kita, jangan beli jika tidak sesuai dengan kebutuhan kita, apalagi kalo harganya irasional.

Tour leader kami selalu mengingatkan ke peserta tour, jika tidak sesuai dengan kebutuhan jangan beli. Orang China itu lihay-lihay , orang yang semula bertekad tidak beli, ketika kena bujuk rayu bercampur intimidasi orang China bisa mborong seperti kena hipnotis. Padahal setiba  di Indonesia, barang-barang yang dibeli tidak digunakan dan menyesal kenapa saat itu beli.

Tour leader kami, orangnya baik, dia tidak bosan-bosan mengingatkan kita. Bahkan saat dia translate
presentasi orang China dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia, dia tambahkan kata-kata : “ ora usah tuku yen ora perlu “ ( tidak perlu beli bila tidak perlu ) . Tour leader sengaja pakai bahasa Jawa supaya orang China tidak mengerti , khawatir mereka ngerti bahasa Indo.

Hypnotherapy dan intimidasi

Toko obat  di kota Chengdu, presentasi dan komunikasi dilakukan dalam bahasa Mandarin kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh  2 tour leader ( tour leader Surabaya & Semarang , rombongan kami gabungan Surabaya & Semarang ).

Aku sengaja duduk paling depan karena menganut filosofi posisi menentukan hokky.
Dengan harapan kalo ada produk “free sample “ akan selalu kebagian.
Bila dibutuhkan relawan untuk obat gosok penghilang pegal-pegal, dapat segera mengajukan diri.
Kan …lumayan..pegal-pegal ilang  ga perlu bayar lagi…he..he..he.

Hasil pengamatanku,  arah pandang pembicara akan cenderung ke belakang dan tengah.
Paling depan lebih jarang dilihat, sehingga saat mereka mengincar target ( calon pembeli potensial) akan terlewatkan.
Duduk paling depan, tampang backpacker, tidak bisa bahasa Mandarin, aku lolos sebagai target paksa beli.

Terapis  melakukan pendekatan “person to person”  di acara rendam kaki dengan ramuan yang membuat tubuh jadi segar, sambil melakukan  hypnotherapy dan intimidasi.
Semua terapis hanya bisa berbahasa Mandarin, mereka memilih “target” yang bisa berbahasa Mandarin. Siiip…kali ini kendala bahasa menyelamatkanku.
Dua terapis mengajak tour leader untuk menjadi penerjemah untuk pendekatan person to person.
Terapis akan memilih “target” yang paling potensial, yang kelihatannya tampang Bos, berangkatnya berpasangan ( suami istri ), agar kalo suami/istri ditakut-takutin banyak sakit, pasangannya akan ikut shock dan ujung-ujungnya beli.

Aku keluar ruangan untuk ke toilet, aku lihat  suaminya Er  sedang didatangi terapis.
Suami Er bertubuh subur, Er cukup modis. Cocok sebagai target.
Terapis mengoleskan cairan ke perut suami Er, tiba-tiba perutnya menjadi merah semua.
Er tertawa-tawa dan memberi komentar itu karena ndut ,banyak lemaknya.

Dengan mimik serius terapis mengatakan suami Er banyak penyakitnya.
Mereka tenang saja karena mereka sudah berkali-kali ke China dan sudah sering diintimidasi.
Terapis memanggil salah satu karyawan yang ada disana.
Cairan yang sama dioleskan ke perut orang tersebut,  tidak berubah merah.
Terapis katakan lihat…suamimu ada masalah besar kesehatannya, jika orang sehat warnanya tidak berubah.
Lalu suami Er mengatakan bahwa dia sedang dalam pengobatan dokter dan dokter melarang minum obat lainnya selain dari dokter.
Terapis mengatakan obat China sifatnya alami, membantu penyembuhan, kalo tidak mau obat minum bisa pakai ramuan untuk rendam kaki, atau obat via kulit semacam koyok.
Akhirnya Er & suami beli beberapa pai fu ling ( obat kulit bila kena bakar ) ini memang sesuai rencana, ditambah obat gosok dan ramuan rendam untuk kaki ( diluar rencana).
Bujukan dan intimidasi terapis mereda.
Terapis sudah berhasil tutup target ( he..he..he..).
Orang China memang ulet !.

Di toko batu giok, setelah presentasi , perhiasan dari batu giok diedarkan ke peserta tour untuk dilihat dan dicoba. Banyak peserta menunjukkan wajah dan mimik ogah-ogahan karena harga yang ditawarkan mahal.
Kemudian presentasi dilanjutkan , kembali diedarkan perhiasan dengan harga lebih murah, begitu seterusnya. Saat presentasi ke 2, seorang peserta tour ( Juli) tertarik dengan gelang giok.
Begitu melihat ada peserta tour yang tertarik, pimpinan toko akan mengundang untuk melihat koleksi sejenis di ruang tersendiri. Juli mengajak teman2nya menemani dia, takut di hynoterapy.
Presentasi tetap dilanjutkan.
Saat presentasi selesai , Juli & teman-temannya belum kembali.
Aku tidak tahu apakah mereka jadi beli atau tidak.

Pengalaman kena jebakan betmen saat pergi ke Beijing dan Shanghai beberapa tahun yang lalu.
Aku beli piyama bordir  sutra tiruan , setelah tawar menawar, aku pilih 10 pcs piyama.
Aku hitung pas 10,  aku bayar sesuai kesepakatan harga.
Aku agak kerepotan membawa,pemilik kios mengambil tas kresek, piyama tsb diminta untuk dimasukkan tas kresek di depan mataku.
Tiba di hotel piyama tsb , aku pindah ke koper, ternyata jumlahnya 9, berkurang 1.
Kemungkinan saat masukkan ke kresek  ada 1 piyama yang dijatuhkan. Karena terhalang meja barang dagangan  aku tidak melihat.
Waduh… aku kena tipu orang China..untung hanya piyama sutra tiruan.

Di toko obat Beijing , presentasi dilakukan dalam bahasa Indonesia.
Semua terapis bisa berbahasa Indonesia.
Semua peserta tour diuji gelombang listrik tubuhnya.
Peserta tour dibagi dalam kelompok-kelompok, masing-masing 3 atau 2 orang ditangani 1 terapis.
Aku apriori , tidak percaya hasil uji kesehatannya, karena hasil yang aku dengar semua orang ada masalah kesehatan. Terapis tawarkan bermacam-macam produk, aku tolak dengan halus bahwa aku tidak bawa uang, dia bilang menerima kartu kredit. Aku masih tak bergeming.

Terapis katakan produk yang cocok untukku gelas yang terbuat dari batu yang hanya ada di pegunungan pedalaman Beijing, dapat melancarkan metabolisme tubuh.
Dia uji gelas tsb dg alat gelombang listrik . Kesehatan lebih penting dari uang, bujuk terapis.

Lalu terapis  memberi waktu  agar aku  berpikir kembali, nanti dia akan datang lagi untuk memastikan keputusanku.
Aku lihat teman-teman sudah menenteng hasil pembelian mereka, ada gelang kesehatan, gelas kesehatan, koyok, obat untuk luka bakar, ramuan untuk rendam kaki dll.
Masing-masing orang dengan gembira menunjukkan ke aku dan menyakinkan, di toko ini produknya bagus, memang benar ada khasiatnya. Temanku tanya, kamu beli apa Sinta ?.
Aku belum beli apa-apa. Belilah bagus koq, toko ini terpercaya. Aku juga mau beli gelas kesehatan & koyok, bareng yuk, ada bonusnya kalo belinya bareng2.
Jadi deh..aku ikut-ikutan beli.
Awalnya gelasnya rajin aku pakai, malam diisi air, didiamkan 1 malam besoknya diminum .
Airnya jadi agak dingin, kayak minum air dari kendi.
Khasiatnya ??? Who knows ???
Aku merasa biasa-biasa saja ..
Yang jelas harga gelasnya amat sangat jauuuuh lebih mahal dari kendi.

Ada lagi jebakan betmen yang lain, di pasar di Beijing saat kita tawar harga, diusir-usir dan diomelin orang China, katanya kita ga menghargai , nawarnya terlalu murah ( kata teman yang bisa Mandarin), tak lama kita
dipanggil-panggil, dipuji-puji, kita pinter nawar, biasanya dia tidak pernah jual dengan harga segitu…….
Ha..ha..ha… gombalannya orang China.
Padahal hasil tawaran kita nggak murah-murah amat, ada teman yang bisa dapat harga lebih murah.

Dalil nawar di China, sabar jangan terburu-buru, karena makin lama akan makin murah.
Survey dulu kira-kira berapa harga barang yang ingin kita beli ( tanya ke teman).
Kalo sudah terlanjur kemahalan, ada teman dapat lebih murah, ikhlaskan.
Anggap aja amal dan ongkos belajar agar lain kali kita lebih pinter.
Daripada nyesal, udah kemahalan…sakitnya..disini ( dihati ).

Orang China memang lihay, ulet tapi suka tipu tipu.
Awas…jebakan betmen !




1 komentar: