Jumat, 15 Mei 2015

Orang Orang Baik Sepanjang Perjalanan


Sering kita baca dari media atau mendengar dari teman tentang tindak kejahatan, penipuan atau sekedar jebakan betmen yang makin hari semakin canggih dan kreatif.
Membaca dan mendengar cerita tsb, muncul komentar-komentar “ hidup makin sulit, sedangkan tawaran
iklan begitu menggoda “ ada juga yang komentar “dunia sudah makin tua, kiamat sudah dekat “ masih banyak komentar-komentar lainnya.
Kita memang harus waspada dan berhati-hati, namun tidak perlu membuat kita terlalu khawatir dan cemas.
Di dunia ini masih banyak orang-orang baik.

Aku mencoba membuat catatan orang – orang baik yang pernah aku temui.
Mereka bukan teman , bukan saudara, bukan orang yang aku kenal, tetapi orang-orang yang aku jumpai di
sepanjang perjalanan hidupku.

Saat aku duduk di kelas dua SD, ada acara nonton sirkus di alun-alun bersama teman-teman sekolah.
Aku nonton sirkus bersama adikku yang masih TK ( dulu aku merasa sudah besar saat kelas 2 SD).
Orang tuaku berpesan hati-hati, nanti pulang akan dijemput, tunggu jemputan, kalau tidak ketemu yang jemput lapor ke panitia, tunggu di panitia.
Bubar dari nonton sirkus, ramai banget, aku tidak menemukan penjemput.
Awalnya mau lapor ke panitia, tapi kemudian aku bilang ke adikku, kita coba pulang sendiri ya…kan jalan
menuju rumah tidak sulit, lurus saja nanti ada toko Santoso belok kiri. Kita buktikan kita pemberani dan bisa
pulang sendiri  ( dari kecil aku punya jiwa petualangan he..he..he ).
Ternyata aku salah arah.. menjauhi jalan menuju rumah…jalanan makin gelap, penerangan jalan berkurang , lalu di sisi jalan ada kuburan.
Adikku menangis sambil protes kenapa kita tidak sampai-sampai….tapi malah lewat kuburan.
Aku sadar, aku salah jalan, aku bertanya arah jalan ke  salah satu orang yang sedang berjalan .
Mereka kaget kenapa ada 2 anak kecil berjalan sendiri, dikira kita didampingi salah satu orang dewasa yang ada disitu. Saat itu banyak orang jalan dari nonton sirkus menuju ke rumah masing-masing.
Mereka bertanya, alamat rumah kita, akhirnya diantar pulang ke rumah.
Di rumah sudah heboh, aku dan adikku ilang, kakek nenek , saudara-saudara mami dan papi, mencari aku dan adikku, diumumkan di sirkus ( dulu kan belum ada HP belum ada HT).
Orang-orang di rumah panik.
Tiba dirumah  aku dan adikku menangis bareng-bareng, tangis senang bisa sampai rumah dan takut dimarahi ortu  karena tidak lapor panitia sampai tersesat.
 Mamiku mengucapkan terimakasih berkali-kali ke sang pengantar, saking senangnya lupa tanya mereka siapa, rumahnya mana, sampai sang pengantar pamit.
Sampai sekarang kita tidak tahu siapa dia, keluargaku mencoba mencari info ttg orang yang baik hati tsb tapi tidak menemukan  siapa dia . Sepupuku iseng bilang mungkin roh yang ada dikuburan itu hiiiiii..hii….
Itu kisah orang baik hati yang aku temui di masa kecilku.

Saat dewasa, aku juga banyak menemui orang-orang baik hati.
Dompet jatuh di parkiran mobil, dikembalikan oleh tukang parkir di sebuah toko buku, sampai tukang pakir
tsb berlari mengejar mobil dan gedor-gedor mobilku demi mengembalikan dompetku.
STNK & kartu kreditku jatuh di parkiran kantor, salah satu orang pabrik yang menemukan, pagi-pagi sudah menunggu berdiri di parkiran mobil untuk mengembalikan ke aku  (diparkiran  kantor ada tulisan no pol mobil ).
ATM BCA ku  jatuh  juga pernah ditemukan oleh orang dan dikembalikan.
Menjumpai orang-orang yang baik  hati menyadarkan aku, betapa senangnya kalo kita ketemu orang baik, dan sekaligus memberi semangat untuk berbuat baik .

Saat traveling aku juga menjumpai orang-orang baik .
Tahun 1997, aku traveling berdua dengan teman ke Sydney Australia. Di hari ke 2 kita mulai agak hafal rute jalan menuju hotel,  saat naik taxi kita  agak ST (sok tau ) memberi petunjuk jalan menuju hotel ke sopir taxi ,meskipun kita sudah memberikan kartu nama hotel ke sopir taxi. Saat itu kita salah memberi petunjuk karena ternyata jalannya searah tidak bisa dimasuki terpaksa harus muter, sebelumnya sopir taxi mau ambil jalan lain tapi kita sok yakin bilang lewat jalan satunya saja, ternyata arahan kita salah.
Setelah sampai hotel, taxi kita bayar sesuai angka di argo. Tetapi sopir taxi kembalikan sebagian uang kita,
lho…koq..kita sudah bayar sesuai argo, mengapa dikembalikan sebagian ?. Menurut sopir taxi, dia sudah terima kartu nama hotel, harusnya dia tidak putar jalan, walaupun itu atas petunjuk kita, jadi dia harus kembalikan sebagian uang kita. Kita paksa berikan uang tsb karena kita yang salah. Sopir taxi tetap tidak mau, dan mengatakan jangan merasa bersalah, nikmati liburan kalian. Kami harus bekerja secara profesional, itu prosedur kerja kami. Kita melongo…kagum..dan mengucapkan thank U ..thank U….

Mall 101 Taipei
Di Taipei Taiwan, kami naik taxi dari bandara sampai penginapan. Barang yang aku bawa banyak banget karena sebelumnya kita ke Vancouver. Sampai di penginapan barang-barang dibongkar dan dibawa masuk
ke penginapan.
Aku bawa ransel dan tas cangklong .
Aku kebagian tugas jadi bendahara selama perjalanan, jadi urusan bayar membayar aku yang lakukan. Saat bayar taxi, ransel aku turunkan di jok taxi, aku lupa ambil ransel tsb.
Saat masuk kamar dan beres-beres , aku baru sadar ranselku tidak ada.
Tapi iya sudahlah ga apa- apa isinya jaket & makanan.
Tiba-tiba pintu diketuk penjaga penginapan, katanya ada sopir taxi kembalikan ransel yang ketinggalan di taxinya. Duh…baik banget…dia.
Padahal aku lihat taxi tsb tadi sudah pergi. Taxi tsb kembali ke penginapan demi kembalikan ranselku.
Aku sudah ikhlaskan ransel itu kalo hilang, ternyata ransel tsb masih mau ikut aku ( he..he..he..).

Di Taipei, saat kita naik bus menuju  mall 101, kita bingung turun di bus stop yang mana.
Seorang penumpang bus yang duduk di seberangku bertanya, apa ada yang dapat dia bantu ( dlm bhs Inggris).
Ketika kita tanya di bus stop mana kita harus turun untuk ke mall 101 ? Dengan semangat menolong dia katakan , nanti dia akan ikut turun bus untuk memastikan kita menuju 101 tanpa tersesat, memberi tips –tips yang berguna selama traveling di Taipei dan memberi tanda-tanda di map yang kita bawa, kemana kita harus naik & turun bus.
Setelah memastikan kita menuju ke arah yang benar, dia naik bus lagi untuk melanjutkan perjalanannya.
Hanya thank U..thank U yang bisa kita ucapkan.

Di Johorbahru, kita ketemu orang Indo yang kerja di resto di salah satu mall saat naik bus.
Kita banyak dibantu oleh dia, rute-rute public transportation, nitip barang bawaan kita ke resto tempat dia kerja selagi kita jalan-jalan sebelum ke bandara.

Di Hongkong saat kita tersesat di antara gedung-gedung tinggi, kita tanya arah jalan menuju suatu tempat ke 2 orang mahasiswa, mereka dengan semangat menolong mengantar kita, memastikan kita menuju ke arah yang benar. Padahal orang Hongkong terkenal acuh tak acuh dan tidak ramah. Tetapi ternyata masih ada orang baik di Hongkong.

Pegunungan Rocky
Saat di Canada, kami ikut local tour ke pegunungan Rocky, 4 hari 3 malam.
Harga tour ada 2 opsi, tour termasuk makan, atau tour tidak termasuk  makan ( makan beli sendiri ).
Kita pilih tour tidak termasuk makan, karena selisih harganya lumayan banyak.
Lagipula aku kurang suka makanan barat, kurang pas di lidah ndesoku.
Pagi hari  peserta tour include makan sedang breakfast, kami lihat disebelah kanan hotel ada MC Donald, di sebelah kiri hotel ada mini market. Kita beli beberapa mie instan di mini market, kemudian ke Mc Donald,  temanku  beli kopi dan donat. Petugas Mc D melihat kami bawa mie instan segera menawarkan apakah butuh air panas ? . Wao….itu yang kita mau. Dia berikan setermos besar air panas dan berpesan kalo kurang atau butuh bantuan jangan sungkan, dia akan bantu. Jadilah kita pesta mie instan di Mc D.
Petugas Mc D tsb tulus banget, mungkin kasian liat kita, kenapa tidak ikut breakfast di hotel sebelah.

Suatu saat tour leader bertanya ke temanku, kenapa kita tidak ikut tour include makan daripada repot cari makan, makanan di tour ini enak-enak lho. Temanku katakan  supaya kita bisa beli makan sesuai selera
lagi pula kita makannya tidak banyak ( padahal ngirit). Mungkin akhirnya tour leader tau alasan kita tidak ikut makan, beberapa kali acara makan tour leader menghampiri kita untuk ajak untuk makan bersama daripada repot cari makan diluar, ini free tidak perlu bayar dan tidak perlu sungkan, ini bonus.
Rejeki…masak ditolak sih…kita kan ga maksa dan tidak minta2, mungkin dia khawatir koq kita selalu makan fast food terus, ntar bisa kurang gizi ( ha..ha..ha…).

Di Whistler ada old spaghettie…resep kuno yang terkenal enak.
Di negara maju sebelum pesan makanan pasti kita lihat harga, karena harganya mahal menurut ukuran kantongku.
Aku dan Fintje pesan 1 porsi untuk berdua, selain faktor harga , ada faktor belum tentu aku doyan ( seleraku ndeso untuk makanan yang mengandung produk susu dan turunannya ). Waiter langsung sediakan piring kosong lengkap sendok garpu pisau, dan bonus roti tambahan. Katanya supaya kita bisa share dengan nyaman.
Ternyata traveler model backpacker banyak mengundang belas kasihan orang ya ( ha..ha..ha..).
Mungkin wajah kita mengundang belas kasihan .
Apalagi saat mereka tahu kita orang Indonesia, biasanya komentarnya wao jauh banget.
Bagaimana kalian aman di sana ? ( Berita kerusuhan Mei 1998 sampai juga di Canada ).

Ternyata di dunia ini masih banyak orang-orang baik.
Walaupun ada kejahatan, penipuan dan jebakan betmen yang perlu kita waspadai.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar