Rabu, 22 Juli 2015

WHISTLER CANADA , KOTA WISATA PARA SELEBRITY

Whistler
Sebelum ke Canada , MK temanku yang tinggal di Surrey Vancouver membuatkan"draft itinerary Canada" .
Salah satu "itinerary " kita di Canada adalah Whistler.
Whistler adalah kota kecil di kaki gunung Whistler merupakan kota wisata nomor 1 di bagian utara benua Amerika.

Kita ke Whistler via " one day tour " dari Vancouver ke Whistler, yang telah dipesankan MK sebelumnya.
Pagi hari jam 06.20 kita diantar MK berangkat dari apartemen ke Crystal Mall.
Mobil tour akan jemput kita di Crystal Mall jam 07.00 AM.
Jam 06.55 mobil tour datang, segera tour leader merangkap driver mengabsen peserta tour.
Bahasa pengantar tour adalah bahasa Mandarin.
Aku tidak bisa berbahasa Mandarin, hanya sedikit sekali kata-kata yang aku mengerti.
Fintje bahasa Mandarinnya lumayan, paling tidak kalo diajak ngomong ngerti.
Ternyata aku satu-satunya peserta tour yang tidak bisa berbahasa Mandarin.
Untunglah tour leadernya bisa berbahasa Inggris dan baik hati.
Walaupun aku satu-satunya peserta yang tidak mengerti bahasa Mandarin, setiap memberi penjelasan dalam bahasa Mandarin selalu diikuti penjelasan dalam bahasa Inggris.

Perjalanan ke Whistler dari Vancouver lewat Sea To Sky Highway kira-kira 2 jam perjalanan.
Sepanjang perjalanan kita melewati laut, sungai, danau dan perbukitan, hutan-hutan terkadang rumah penduduk disela-sela pepohonan.
Jalanan sepi, hanya beberapa mobil yang lewat.
Penduduk di Canada tidak sepadat pulau Jawa di Indo.
Di tengah perjalanan ke Whistler, kita diajak mampir ke air terjun Shannon.

Air Terjun Shannon ( Shannon Falls)
Air Terjun Shannon
Turun dari mobil segera kita rasakan kesegaran udara di sekitar air terjun Shannon.
Gemericik air terjun menimpa bebatuan dari jauh telah terdengar, sekali-kali terdengar suara daun bergesekan tertiup angin.
Brrr brrr dinginnya udara pagi.
Sebelum menemukan air terjunnya, kita melewati pohon-pohon tinggi dan sungai, setelah masuk sedikit baru kelihatan air terjunnya.
Di sekitar air terjun tumbuh  pohon-pohon menjulang tinggi.
Ada  sebagian pohon yang  sebagian daunnya telah berubah menjadi kemerahan.
Saat itu bulan September sebagian daun berubah warna menyambut datangnya musim gugur.
Batu-batu besar berserakan  di sekitar air terjun.
Suara air terjun menghantam batu disekitarnya , memecahkan keheningan alam.
Tidak jauh dari air terjun ada taman.
Di taman ada bangku-bangku, tempat untuk duduk menikmati keindahan alam.
Di depan setiap pohon ada penjelasan lengkap tentang pohon tsb.
Air terjun Shannon berada di kawasan cagar alam yang dilindungi keasriannya.
Hari masih pagi, belum ada rombongan  tour lain yang datang, kita bebas berjalan-jalan dan berfoto.
Tak terasa sudah waktunya kita untuk melanjutkan perjalanan ke Whistler.
Sebenarnya masih kerasan, masih ingin menyusuri area seputar air terjun.

Whistler
Tempat Beli Tiket di Whistler

Whistler di Canada, terkenal sebagai tempat berlibur para selebriti Canada maupun Amerika .
Jangan kaget kalau kita ketemu Tom Cruise atau Matt Damon disana, begitu penjelasan tour leader.
Pada saat musim dingin sering digunakan sebagai  tempat olympiade musim dingin.
Whistler merupakan resort ski terbesar di Canada.
Di kawasan wisata Whistler mobil tidak boleh masuk.
Pengunjung bebas berjalan dengan leluasa tanpa takut tertabrak mobil.
Udara bersih, bebas polusi CO2 yang berasal dari asap mobil.
Berbagai resort , hotel, restoran, taman dan tempat bermain anak maupun orang dewasa ada di sana.
Tidak ada pedagang kaki lima.
Keamanan dan kenyamanan kawasan Whistler benar-benar terjaga.
Pantas selebriti dari Canada maupun Amerika hobby berlibur ke Whistler.

Tour leader membagikan tiket gondola dan peta, memberi penjelasan tempat naik dan turun gondola dan tempat-tempat
yang ada di peta,  jam 15.00 peserta tour harus kembali ke tempat parkir mobil, untuk bersama-sama kembali ke Vancouver.
Sekarang acara bebas, silahkan naik gondola, makan siang dan jalan-jalan di kawasan Whistler.
Peserta tour bubar , bebas memilih tempat yang dituju.
Yang terpenting bawa peta supaya tidak kesasar dan ingat waktu pulang.
gondola warna silver peak 2 peak

Whistler merupakan daerah pegunungan, pegunungan satu dengan yang lain dihubungkan dengan gondola,
yang disebut gondola disini adalah " cable car " ( kalo di Venice, gondola = perahu dayung).
Sebelum  naik gondola , aku melihat ke atas ada pemandangan yang tidak biasa.
Di atas aku liat ada sepeda bergantungan.
Ternyata ada gondola khusus untuk orang bersepeda, sepedanya nempel di tali.
Para bikers dapat bersepeda diatas pegunungan Whistler.
kaca di bawah gondola warna silver

Naik gondola yuuk....jangan sampai kehabisan waktu dan tidak sempat naik gondola.
Gondola yang pertama  membawa kita ke puncak pegunungan Whistler setinggi 2.160 meter...wao mantap.
Kita tidak perlu berebut, jarak kedatangan gondola amat cepat.
Di gondola aku hanya berdua dengan Fintje, serasa gondola milik pribadi.
Di atas angin bertiup, daun daun pepohonan bergoyang, kita berteriak dengan noraknya, khawatir gondola ikut bergoyang.
Ternyata gondola tetap stabil dan tidak terguncang.
Setelah berteriak kita lihat kiri kanan...untung ga ada orang lain, kita batal malu telah berteriak dengan noraknya.
Karena ga ada orang lain kita bebas berfoto pindah dari sudut gondola ke sudut lainnya.
Bebas tidak ada orang lain yang lihat.
Jika ada yang lihat paling petugas CCTV gondola ha..ha..ha..
Waktu tempuh gondola ke puncak Whistler kira-kira 25 menit.
Ekspresikan diri sepuas-puasnya selama 25 menit ha...ha..ha...
Jangan lupa lihat pemandangan dibawah dan sekeliling yang luar biasa indahnya..
Sampailah kita di puncak gunung Whistler.
Kita berjalan melihat pemandangan alam sekitar dan berfoto.
Perjalanan selanjutnya naik  gondola "peak 2 peak",  dari puncak Whistler ke puncak Blackcomb.

Blackcomb
Blackcomb

Puncak pegunungan paling tinggi Whistler dengan puncak pegunungan yang tinggi lainnya dihubungkan dengan gondola
"peak to peak".
Gondola peak 2 peak menempuh jarak 3,03 kilometer dengan tinggi 436 meter merupakan gondola terjauh dan tertinggi didunia.
Ada 2 jenis gondola , gondola warna merah berangkat setiap 1 menit sekali, dan gondola warna silver setiap 15 menit sekali.
Di gondola warna silver ada kaca di bawahnya, sehingga saat naik gondola , kita bisa ngintip pemandangan di bawahnya.
Jadi jangan khawatir tidak kebagian gondola, selalu ada gondola tanpa harus menunggu lama.
Pemandangan di puncak Blackcomb indah sekali...disekeliling nampak pegunungan yang diselimuti salju, di bawah ada danau-danau yang berwarna biru tosca dan danau berwarna kehijauan.
Angin bertiup...bbrrrr...brrr...dingin. Bendera bendera Canada berkibar tertiup angin.
Ada cafe indoor dan outdoor.
Kita duduk di luar cafe menikmati pemandangan, sambil makan bekal roti yang tadi kita bawa.
Nanti kita akan makan siang di bawah di " The Old Spaghetty Factory" yang direkomen teman maupun tour leader.
Setelah puas berkeliling kita turun kembali naik gondola.

The Old Spaghetty Factory.
Entah kenapa lidah ndesoku tidak terlalu bersahabat dengan makanan yang mengandung susu dan turunannya ( keju).
Saat pesan spaghetty aku bilang ke Fintje, kita pesan 1 porsi dulu ya, aku khawatir kurang suka.
Waiter datang membawa pesanan kita ditambah dengan satu set peralatan makan dan bonus roti.
Kata waiter dengan ramah: "Selamat menikmati, saya bawakan satu set peralatan makan dan bonus roti, agar kalian dapat share dengan nyaman."
Rupa-rupanya waiter langsung tanggap, karena kita 2 orang koq hanya pesan 1 porsi.
Saat beranjak akan pulang , waiter bertanya kalian dari mana ? Kita jawab dari Indonesia.
Waiter katakan : " Indonesia...negri yang jauh...Bali island very nice !"
Kalo dilihat di fisiknya kelihatannya waiter orang America Latin, mungkin Yunani.
Waiternya ramah dan cekatan. Cepat sekali dia kerjanya tetapi masih tetap tersenyum dan ramah menyapa setiap pengunjung resto.
Selesai lunch kita lanjutkan berkeliling Whistler.
Di sana ada taman, ada juga berbagai jenis permainan tembak2an, memanah dan arena permainan anak.
Tidak banyak toko-toko, ada beberapa toko menjual souvenir, kaos dan lain-lain.
Bangunan yang ada difungsikan untuk hotel dan resto.
Bangunannya menyatu dengan alam, bangunan dengan latar belakang pegunungan dan alam yang hijau.

Aku baca di media, mulai tanggal 31 Mei 2015 bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, di seluruh area resort dilarang merokok bahkan rokok elektrik maupun vaporizer tidak diperbolehkan.
Jika ketahuan merokok denda USD 10.000 atau hukuman 6 bulan penjara.
Wao..berat juga ya..hukumannya.
Hati-hati teman perokok jika ke Whistler, puasa rokok sejenak, daripada kena denda USD 10.000 kira-kira Rp 135 juta lho...gara-gara merokok.

Parkiran Mobil Whistler
 

Waktu berkumpul ke parkiran telah tiba, kita menuju ke parkiran tempat meeting point yang telah ditentukan.
Kita tiba di tempat kumpul paling awal, saking khawatir ketinggalan.
Tour leader telah duduk dibangku disekitar parkiran mobil, tersenyum dan mengatakan kita datang paling awal. Good ! kata tour leader. Kita tunggu yang lain, kalo mau lihat-lihat lagi masih ada waktu 10 menit.
Mengetahui kita dari Indonesia, tour leader bertanya apakah Indonesia sudah aman ?
Dia mendengar kabar kerusuhan Mei 1998 di Indo.
Syukurlah jika sekarang Indonesia sudah kondusif, kata tour leader.
Kemudian kita berjalan-jalan di area seputar meeting point .

Diantara peserta tour, ada peserta tour 3 generasi, kakek & nenek, anak & menantu serta cucu.
Semua peserta tour sudah berkumpul kecuali sang kakek dan nenek.
Dari jauh kelihatan sang kakek dan nenek berjalan.
Rupa- rupanya si kakek ga bisa jalan cepat dan sang nenek ngomel-ngomel.
Tour leader mencoba melerai, bilang tidak apa-apa hanya terlambat beberapa menit.
Nenek dan kakek damai.
Kita melanjutkan perjalanan pulang.

Perjalanan Pulang

Perjalanan pulang mengambil jalan yang berbeda dengan jalan yang kita lewati waktu berangkat.
Menurut tour leader sengaja demikian, supaya kita tidak bosan dan melihat tempat-tempat yang berbeda di Canada.
Kali ini perjalanan lebih banyak melewati danau, sungai, laut dengan latar belakang pegunungan.
Saat melewati danau, pemandangannya mirip dengan perjalanan ke Danau Toba.
Saat melewati laut dengan latar belakang pegunungan dan pulau -pulau kecil pemandangan mirip dengan Raja Ampat.

Akhirnya mobil tour tiba kembali di Crystall Mall, tepat waktu sesuai jadwal.
Di Canada segalanya tepat waktu.
Kami juga di jemput MK tepat waktu.

Selasa, 14 Juli 2015

NYARIS TERDAMPAR DI BATU PAYUNG - LOMBOK

Batu Payung
Di bandara Lombok, mobil yang kita sewa sudah menunggu.
Rencana hari ini wisata pantai, melihat pantai-pantai yang mengelilingi pulau Lombok.
Keindahan pantai di pulau Lombok tidak kalah dengan kecantikan dan keindahan pantai di Bali, bahkan banyak pantai di Lombok lebih alami dan asri karena belum banyak wisatawan yang datang ke sana.

Pantai Kuta Lombok

Pantai pertama yang kita kunjungi pantai Kuta Lombok, wisatawan tidak seramai pantai Kuta yang ada di Bali.
Pasir pantainya bersih dengan latar belakang perbukitan dan air laut biru bergradasi.
Tidak banyak pengunjung, hanya ada beberapa bule berjalan-jalan dan berteduh di bawah payung-payung jerami yang ada di sepanjang pantai.
Beberapa pedagang menawarkan kain khas lombok dan kaos oblong bersablon Lombok dan tempat wisata di Lombok.
Kita berjalan sebentar menyusuri pantai Kuta dan berfoto - foto.
Hari ini udara cerah, terik matahari menyinari air laut membentuk pendar-pendar cahaya, sekali-kali terdengar suara deburan ombak.
Angin bertiup sepoi membuat terik matahari berkurang panasnya.
Setelah puas memandangi pantai Kuta, kita lanjutkan perjalanan ke pantai berikutnya Tanjung Aan.

Pantai Tanjung Aan

Tanjung Aan berpasir putih bagai tepung, disekelilingnya ada bukit-bukit, karang-karang tegak berdiri dengan latar belakang langit biru.
Di sisi lain pantai berpasir bulat-bulat kecil bagaikan mrica.
Anak-anak kecil berlarian menawarkan dagangannya, dengan jurus rayuan dan sedikit memaksa.
Mereka berjualan gelang-gelang dan pasir pantai bak mrica ditempatkan dibotol bekas air mineral.
Ibu-ibu  dan bapak-bapak berjualan sarung, kaos dan ada juga batu akik .
Rupa-rupanya demam batu akik sampai juga ke Lombok.
Imelda beli batu akik Lombok untuk oleh-oleh nanti setiba di Surabaya.
Kita terawang batu akik, kita sinari batu akik apakah tembus pandang atau tidak, ha..ha..ha kita semua berlagak ahli batu akik, persis penjual batu akik di pasar-pasar.
Di tepi pantai ada penjual kelapa muda,  kita minum air kelapa muda sambil memandangi indahnya pantai dan debur ombak.
Lupa sudah segala keruwetan persoalan dunia, digantikan pemandangan indah dan hembusan angin yang sekali-kali bertiup.
Yang ada dalam pikiran kita, Indonesia memang indah.
Saat kita berfoto-foto di antara batu-batu karang di pantai Tanjung Aan, ada tukang perahu yang menghampiri kita, menawarkan jasa perahu menyeberang ke Batu Payung sambil menunjukkan foto-foto Batu Payung.
Awalnya kita tidak tertarik. Masih banyak pantai lain yang akan kita kunjungi, khawatir waktu kita habis hanya di satu tempat.
Aku tanya berapa waktu yang dibutuhkan ke sana dan berapa biayanya ?
Sang tukang perahu mengatakan ke Batu Payung perjalanan hanya 10 - 15 menit, biaya sewa PP Rp. 350.000,-, pemandangannya bagus, rugi lho kalo ke Tanjung Aan tidak sekalian ke sana, promosi sang tukang perahu.
Isenk-isenk aku katakan kalo waktu yang diperlukan ke sana cuman sebentar, kenapa sewa perahunya mahal ?
Sang tukang perahu mengatakan bahwa perahunya bukan milik sendiri, dia hanya jalankan saja dan perahu tersebut memakai mesin yang membutuhkan bahan bakar. Tidak dibatasi waktu , perahu akan tunggu sampai kita puas di Batu Payung, waktunya terserah kita.
Kita semua berunding, hasil perundingannya : coba aja isenk ditawar sewa perahunya.
Diana yang paling takut naik perahu langsung menetapkan harga tawar Rp. 150.000,- PP kalau boleh.
Dalam hati kita, mengatakan sepertinya sang tukang perahu tidak mau, terlalu murah.
Kita kembali jalan-jalan di Tanjung Aan dan juga belanja sarung dan kaos tanpa memperdulikan tukang perahu.
Sang tukang perahu kembali datang, Rp 250.000,- saja, kami turun harga karena seharian belum ada yang sewa, pengunjung agak sepi, kata tukang perahu.
Kita semua sibuk belanja, tidak menghiraukan tawaran tukang perahu.
Tiba-tiba Diana datang bersama tukang perahu, mengatakan tukang perahu setuju harga sewa perahu Rp. 150.000,-
Oke..kalo begitu kita berangkat, bagaimana kamu Din, berani ikut ?
Iya ikutlah, jawab Diana. Daripada aku tunggu sendirian di pantai.
Oke deal...kita berangkat...ayo...ayo...cepat ..hurry up, belanjanya nanti aja.
Perahu Diguncang Ombak

Batu Payung

Batu payung terletak di kecamatan Pijut kabupaten Lombok Tengah bagian Selatan.
Di tempat ini pada tahun 2013 pernah dijadikan lokasi pembuatan iklan rokok Dunhill.
Pantas..serasa kita pernah lihat (deja vu).
Dari jauh batu payung mirip bentuk payung yang masih tertutup dan dari sisi lain kelihatan seperti kepala ular kobra.

Aku berjalan menuju ke perahu mengikuti tukang perahu dan anak-anak kecil yang membantu tukang perahu.
Fintje, Imelda dan Diana melepas sepatu dan berjalan menuju perahu dengan telanjang kaki.
Tadi dari Surabaya mereka memakai sepatu, belum sempat ganti sandal, sedangkan aku dari awal memakai sandal.

Ayo...siap..berangkat. Setelah kita semua masuk perahu, tali perahu dilepas.
Wao...airnya bening sekali, sampai dasar lautnya kelihatan, ada pulau-pulau kecil dan pulau-pulau yang terbentuk dari batu karang disepanjang perjalanan, sekali-kali ada burung yang berterbangan. Alamnya masih asri, udaranya bersih dan tidak lengket di kulit.
Menurut Fintje mirip sebagian Raja Ampat .
Saat itu laut masih tenang, kita sibuk foto sana sini sambil menikmati pemandangan alam.
Tukang perahu berkata , itu batu payung sudah kelihatan !.
Tiba-tiba ombak besar datang, mengombang-ambingkan perahu.
Mesin perahu dimatikan khawatir rusak, setelah tenang akan dihidupkan kembali.
Semakin dekat ke tujuan, ombak sering datang, berhenti sebentar, gulungan ombak besar datang kembali.
Kita semua terombang-ambing ombak di dalam perahu.
Diana sudah pucat pasi.
Imelda sedang menerima panggilan telephone, tidak menyadari kedatangan ombak, asyik bertelephone ria.
Kemudian Imelda jatuh gedubrak.... dari tempat duduk jatuh terduduk tengah perahu .
Tukang perahu dan krucil-krucil berusaha menepikan perahu, tetapi berulang kali perahu dihantam ombak dan kembali ke tengah.
Karena berkali-kali perahu dihantam ombak, akhirnya perahu bocor.
Sambil berusaha menepikan perahu, tukang perahu membuang air laut yang masuk ke perahu.
Belum habis air yang ditimba dari perahu, ombak kembali datang.
Akhirnya tukang perahu dan krucil-krucil yang membantu tukang perahu mengatakan kita semua harus turun.
Air laut tidak dalam, kita tidak bisa menunggu perahu menepi dengan sempurna.
Krucil-krucil mengamati datangnya ombak, ketika ombak reda, memberi aba-aba untuk turun.
Fintje turun yang pertama.
Diana masih bersikukuh tidak mau turun...takut....
Imelda terhalang Diana, sibuk untuk berdiri dari tempatnya jatuh terduduk di tengah perahu.
Aku mengatakan ke Diana, aku akan turun, Diana harus turun, bahaya jika sampai perahu pecah dan masih berada di dalam perahu.
Saat ombak agak reda aku turun, tasku aku tinggal karena berat.
Setelah aku berhasil turun, aku minta krucil ambil tas ku dan membantu Diana & Imelda yang masih di perahu.
Di tepi banyak karang-karang...untung aku bawa sandal.
Akhirnya kita semua bisa turun dari perahu ditemani sebagian krucil perahu.
Tukang perahu dan sebagian krucil kembali ketempat asal, menurut krucil akan jemput kembali.
Krucil yang tertinggal mengatakan karena perahu bocor, mereka ke bengkel dekat pantai untuk tambal perahu.
Setelah semua berhasil mendarat, kecemasan kita hilang tergantikan dengan keindahan batu-batu yang tegak berdiri dengan latar belakang langit biru dan deburan ombak.
Saatnya sesi foto narsis....Harus foto, kita sudah berjuang untuk mencapai Batu Payung.
Narsis di Batu Payung
Tiba-tiba, krucil perahu di belakangku mengatakan...bu dibelakang celananya sobek, pahanya kelihatan..
apakah tidak apa-apa dilihat orang ?.
Waduh..krucil ini, cara ngomongnya diplomatis banget..ha..ha..ha..
Saat itu dari balik bukit karang ada beberapa orang lewat setelah mereka berfoto-foto.
Waduh...aku ga terasa kalo celanaku sobek, mungkin sobek saat turun dari perahu.
Untung aku pakai jaket, jaket aku lepas dan kulilitkan dipinggang untuk menutupi celanaku yang sobek.

Setelah puas mengexplore batu payung, kita beristirahat menunggu perahu menjemput kita.
Tak nampak satu perahu pun lewat. Ombak masih datang bergulung karena tiupan angin masih kencang.
Penjual kelapa muda mengatakan, saat ombak besar tidak ada perahu yang berani lewat...
Lho...jadi..kita terdampar di Batu Payung ?
Sampai kapan ?
Sampai angin reda, mungkin menjelang senja..
Waduh kita kembali panic.com.
Kemudian krucil perahu yang tertinggal mengatakan semua perahu tidak berani menjemput di sini saat ombak besar.
Kalo tidak mau menunggu sore, kita harus berjalan ke balik bukit, di sana masih ada perahu yang berani lewat.
Penjual kelapa muda, orang setempat & krucil mengatakan akan menunjukkan jalan dan membantu kita menuju perahu dibalik bukit.
Hah... kita harus naik dan turun bukit ?. Tak terbayangkan !
Itu satu-satunya cara, jalannya tidak sulit dan tidak jauh, hanya naik dan turun sedikit. Mereka akan bantu...
Wadew...sedikit bagi kalian..bagi kita..turun dibukit yang kadang berpasir dan diantara batu karang....wao..
Pelan-pelan..pasti bisa bu, hibur mereka...
Tidak ada jalan lain kalo kita tidak mau terdampar di sini sampai sore nanti.
Fintje jalan dan sampai di bawah bukit duluan...menyemangati kita agar kita ikut turun.
Diana dan Imelda berjalan dengan kaki kesakitan karena kakinya menginjak karang-karang tajam.
Aku bingung antara pakai sandal atau tidak, pakai sandal takut sandal terpleset, gak pakai sandal telapak kaki sakit, akhirnya aku putuskan memakai sandal dengan jari kaki mencengkeram jepitan sandal.
Akhirnya sampailah di bawah bukit dengan bantuan penjual kelapa muda dan krucil.
Di bawah bukit seberang, panas terik matahari menyambut kita..
Imelda cemas mendapati perahu yang akan menjemput kita belum ada.
Krucil mengatakan perahu agak terlambat karena harus ke bengkel.
Ada perahu orang lain datang...kita mau naik perahu tersebut karena perahu yang kita sewa tak kunjung tiba.
Kita sudah naik perahu tsb, kemudian dari jauh, kita lihat perahu sudah datang.
Kita kembali turun untuk berpindah ke perahu yang kita sewa.
Ha....ha...ha... sampai di pantai kita tertawa lepas...
Di pantai ada orang bertanya, darimana ? Dari Batu Payung jawab kita .
Mereka juga ingin ke Batu Payung, tapi batal berangkat karena perahu tidak berani berangkat ombaknya terlalu besar.
Kita hanya jawab dengan senyuman sejuta arti, sambil berjalan menuju mobil.
Menyeberang Bukit di sisi Batu Payung

Di mobil kita tertawa... menertawakan kekonyolan kita dan kepanikan2 yang baru saja berlalu.
Baru terasa...perut lapar...tadi tidak merasa lapar karena tegang.
Saatnya makan siang...kita cari makan siang di depot seadanya.
Aku ganti celana yang sobek dengan celana yang utuh.
Baru tahu...ternyata celanaku sobeknya panjang, kira-kira 25 centimeter.
Paha dan tangan Imelda memar karena jatuh terduduk ditengah perahu saat diterjang ombak.
Apakah kita semua menyesal ke Batu Payung ?
Tentu tidaak...! Ini menjadi pengalaman kita semua..
Jika ada teman teman  yang bertanya tempat-tempat yang rekomen untuk dikunjungi apabila ke Lombok, nomor satu akan kita katakan Batu Payung !!
Betul-betul luar biasa indah view nya.
Cuman mesti hati-hati, cari waktu yang tepat untuk menyebrang.



Pantai Pink

Pantai Pink adalah nama lain dari pantai Tangsi, berada di desa Sekaroh kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.
Perjalanan ke pantai Pink melalui jalan-jalan makadam dan berkelok-kelok.
Kita lewati pantai Beloam yang tertutup pohon-pohon.
Pantai Beloam telah menjadi pantai pribadi resort-resort.
Kita tidak bisa masuk ke sana jika tidak menginap di resort tsb.
Pantai Pink, foto-fotonya indah di internet, saat kita kesana tidak seindah fotonya.
Hari menjelang sore air laut sedang surut, pasirnya memang berwarna agak pink.
Entah kita telah lelah atau ekspektasi kita terlalu tinggi terhadap pantai Pink, tetapi bagi kita view pantai Pink tak sebanding dengan perjalanan panjang jalan makadam yang kita tempuh.
Setelah foto-foto sebentar kita kembali ke hotel di pantai Senggigi.
Sebelum ke hotel, kita makan malam khas lombok : ayam taliwang, plecing kangkung dan lain-lain.

Hari ini kita istirahat dulu, besok kita berpetualang lagi.


Senin, 13 Juli 2015

LOMBOK, CITILINK: KEJARLAH DAKU , KAU KUTINGGAL

Gili Meno
Selalu ada cerita disaat kita traveling.
Cerita itu tidak selalu indah, kadang menegangkan, mengharukan dan terkadang menyebalkan.
Apapun ceritanya akan menjadi kenangan dikelak kemudian hari.

Kami berempat traveling ke Lombok berangkat hari Sabtu ,tanggal 4 Juli 2015, dengan pesawat
Citilink QG 664 jam 05.35 WIB dari Surabaya.
Segala akomodasi sudah dipesan dan sebagian sudah dibayar sebelum kita berangkat.
Hari Jum'at kita sudah pesan taxi untuk ke bandara Juanda .
Sabtu jam 04.00 WIB taxi akan siap di depan lobby apartemen.
Kita semua menginap di apartemen yang sama, supaya praktis.
Everything it's okay.

Sabtu subuh sebelum jam 04.00, kita semua bangun bersiap-siap.
Yang belum bangun dibangunkan, aku termasuk yang belum bangun, jam 03.50 WIB aku dibangunkan,
aku langsung gosok gigi, mandi, langsung angkat koper, dengan kondisi masih setengah jiwa (masih mengantuk).
Tadi malam kita semua tidur agak larut malam, membereskan semua yang harus dibereskan sebelum berlibur.
Tiba di bandara Juanda kita segera antri masukkan barang ke bagasi citilink.
Saat antri bagasi kita ketemu teman yang akan ke Jakarta.
Setelah say good bye, kita rencana menuju ke gate masing-masing.

Saat menuju gate,  jam 05.05 kita melewati lounge.
Tadinya aku berpikir, apakah masih ada waktu ya mampir ke lounge ?
Tetapi kemudian pikiran lain muncul, kita belum makan dan saat ini bulan puasa kemungkinan agak repot
cari makan setiba di Lombok nanti.
Nanti kalo pas pesawat akan berangkat pasti akan diumumkan.
Dengan semangat kita masuk lounge.
Jam 05.25 kita baru sadar sudah terlalu lama di lounge.
Kita keluar lounge untuk menuju ke gate.
Dipintu lounge terdengar panggilan untuk penumpang citilink tujuan Lombok..
Temanku yang sedang menunggu di ruang tunggu untuk penerbangan ke Jakarta, mendengar namaku dipanggil ikut berlari keluar gate memanggil-mangil aku.
Kita semua menuju ke gate.
Di gate ada petugas yang pro dan kontra.
Petugas minta kita cepat-cepat masuk, kita akan masuk ditahan oleh petugas lain.
Menurut petugas yang menahan kita, Citilink tujuan Lombok "door close".
Mengapa kita tidak boleh masuk ?
Kita sudah berada disini, tinggal selangkah lagi.
Bagasi kita sudah masuk...
Dari jendela kaca ruang tunggu,  kita lihat Citilink masih parkir, belum take off..
Mengapa Citilink tidak mau menunggu kita sebentar ?
Kita diijinkan masuk gate menemui petugas Citilink, menurut mereka bagasi kita telah diturunkan.
Kita disuruh ke customer service di lantai bawah.
Segera kita ke lantai bawah untuk ambil bagasi.
Hilang sudah harapan kita untuk terbang bersama Citilink.
Waktu sudah habis, door close... Citilink : kejarlah daku kau kutinggal...
Sunset di Lombok

Ternyata tidak hanya kita yang tertinggal pesawat...
Sejak 1 Mei 2015, pengumuman keberangkatan pesawat tidak lagi terdengar demi kenyamanan bagi pengunjung lounge.
Untung cuman ke Lombok...kita masih bisa cari tiket lain ke maskapai lain..

Di Lombok, ternyata masih ada cerita seru yang lain yang telah menanti kita semua..





Jumat, 10 Juli 2015

CANADA ,COME, SEE AND EAT

View Harrison Hot Spring Water

Canada adalah negara multibangsa.
Konon ceritanya penduduk asli Canada adalah orang Indian.
Dengan berjalannya waktu, berbagai etnis bangsa datang dan berimigrasi ke Canada.
Kemajuan roda perekonomian menyebabkan bangsa Indian terpinggirkan, mereka tertinggal dari laju pertumbuhan ekonomi, kalah bersaing dengan para pendatang.
Di kota, tinggal berbagai etnis bangsa, mereka berbisnis dan membuka berbagai macam usaha.
Jika kamu tidak terlalu suka makanan barat, di Canada kamu tidak perlu khawatir, kata temanku MK yang tinggal di Surrey dekat Vancouver.
Berbagai jenis kuliner dari berbagai macam etnis ada di Canada.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang kurang lebih 13 jam dari Taipei, akhirnya pesawat mendarat
di bandara Vancouver.
Lega rasanya, akhirnya sampai juga di Vancouver.
Pesawat landing kira-kira jam 19.00 waktu Vancouver.
Dari jendela pesawat aku lihat ada bangunan agak bulat, dikelilingi kaca bening, tampak bercahaya,
kontras dengan suasana landasan yang remang-remang.
Dari jendela pesawat, bangunan bundar tersebut berpendar-pendar cahaya, mirip pesawat luar angkasa besar.


Masuk ke dalam bandara disambut  air terjun buatan besar yang mendominasi ruang bandara kedatangan.
Bunyi air jatuh menyegarkan badan yang lelah.
Aku buka HP, ada SMS masuk, MK sudah menjemput di ruang tunggu.

Setelah ambil bagasi, kami berdua antri di foreigner line (aku ke Canada bersama dengan Fintje).
Di barisan antrian foreigner, kebanyakan mereka datang berombongan atau berkelompok.
Hanya kita yang datang berdua.
Dari antrian aku lihat petugas imigrasi tidak langsung stempel paspor tetapi interview dulu.
Kelihatannya lama bener interviewnya.
Petugas imigrasinya tinggi, besar dan berkumis tebal.
Kelihatannya agak serem, jarang tersenyum, serius.
Akhirnya tiba giliran kita yang diinterview.
Pertanyaannya petugas imigrasi cukup detail , apa tujuan ke Canada, berapa lama, dengan siapa saja, di Canada tinggal dimana dll.  Apalagi aku berangkat hanya berdua dan dari Indonesia.
Interview berakhir setelah aku berikan alamat dan no. telp MK, sambil mengatakan selama di Canada kita tinggal di apartement teman.
Kita sudah dijemput teman tsb di ruang tunggu. Jika ada hal yang perlu ditanyakan mister dapat menghubungi nomor HP teman saya.
Sang mister langsung mengatakan : "Okay..okay..no problem . Welcome to Canada. Saya beri kalian ijin tinggal 6 bulan di Canada, don't worry be happy.
Silahkan explore Canada, banyak tempat-tempat yang indah untuk dikunjungi. Have a nice holidays  !".
Lega rasanya. Interview berakhir dengan maniezz. Aku sudah deg-deg an ditanya macam2, bahasa Inggrisku tidak begitu lancar.
Ha..ha..ha..mungkin kita dikira imigran gelap dari Indonesia, jadi ditanya detail.

Dari bandara kita menuju apartement MK menurunkan barang bawaan.
Saat masuk ke mobil, aku keliru masuk pintu pengemudi, di Canada  setir mobil berada di sisi kiri,
sedangkan di Indo setir mobil berada di sisi kanan.
Setiap kali mobil berhenti untuk parkir, secara tidak sengaja aku tarik hand rem, aku merasa seolah-olah
sedang nyetir karena kalo di Indo posisi tempat dudukku adalah posisi pengemudi.

Kita makan di sebuah resto kecil masakan Vietnam.
Di Vancouver ada banyak resto masakan Vietnam.
Karena udara dingin, kita pilih jenis masakan "pho" rebus.
Semacam mie rebus dengan sayur sawi segar dan tauge besar dan segar.
Rasanya mantap..maknyus. Makan pho rebus panas-panas, badan rasanya hangat,di tengah udara malam yang dingin.
Bagaimana cocok ga makanannya ? tanya MK.
Kita jawab , cocok banget, uenak !!
Okay, besok selain melihat obyek wisata, aku ajak kalian kuliner berbagai macam masakan di Canada.
Kalo kalian cocok dengan masakan Vietnam, besok kita ke resto Vietnam yang lain.
Ada yang lebih enak lagi.
Besoknya kita berburu berbagai masakan Vietnam, ada menu semacam nasi campurnya Vietnam, dagingnya empuk dan enak.
Dari masakan Vietnam kita beralih ke masakan Thailand, kemudian Chinese Food.
Menurut teman-teman Indo yang tinggal di Vancouver, kuliner Indonesia kurang dikenal, kalah dengan kuliner Asia lainnya. Ada beberapa resto makanan Indonesia, tetapi kurang enak, bahkan orang Indo sendiri jarang ke sana.
Ada yang berminat buka resto di Canada ? Ada peluang lho...
Masakan Vietnam


Pada suatu malam kita makan kuliner Yunani di resto Stepho's.
Pengunjungnya ramai sekali, sampai mengantri mengular di luar resto.
Udara malam yang dingin tidak menghalangi niat makan di resto Stepho's walaupun antrian lumayan panjang.Pengunjung antri dengan tertib, kita juga ikut antri sambil merapatkan jaket untuk menahan dinginnya udara malam. Untung kita tidak lama antri di luar, antrian maju masuk ke dalam resto, di sana ada tempat duduk untuk menunggu.
Pemilik dan karyawan resto orang Yunani, demikian juga pengunjungnya sebagian besar orang Yunani.
Pelayannya cantik dan ganteng seperti bintang telenovela.
Aaah..serasa kita berada di tempat shooting film telenovela.

Menunya berbagai macam sea food dan roti.
Kuliner Yunani

Selama di Canada kita puas-puaskan makan ikan salmon.
Ikan salmon di sana murah dan segar.
Dari wisata kuliner berbagai makanan di Canada, lidah ndesoku paling cocok dengan masakan Vietnam.
Snack  ( jajanan) Vietnam juga cocok dengan lidahku.
Snack Pastry

Selain kuliner, view di Canada bagus banget terutama rockies mountain dan danau-danaunya.
Episode berikutnya, aku akan bercerita tentang "where to go"  saat ke Canada.
See U late..







Jumat, 03 Juli 2015

ADA APA DENGAN BRUSSEL BELGIA

Grand Place
Mannekin Pis
WEST EUROPE PART 7
Hari ini hari ke 9 kita berada di West Europe.
Pagi ini kita menuju ke Brussels ibu kota Belgia.
Aldo dan Diandra semangat sekali karena kita akan ke kota comic.
Brussel terkenal sebagai kota komik tempat asal Tintin, Smurf, Asterix & Obelix dll.
Kita mampir ke " Belgian Comic Strip Center" disana ada bermacam-macam patung karakter komik, ada juga stand penjual komik dan accesories tokoh-tokoh komik.
Petunjuk jalan di area bergambar tokoh-tokoh komik. Menyenangkan seolah kita berada di dunia komik. Brussel memang pandai menjual "brand dan image" kotanya.


Mannekin Pis

Mannekin Pis adalah patung terbuat dari perunggu berwujud seorang anak pipis. Patung tersebut merupakan salah satu icon kota Brussel.

Penasaran seperti apa sih patungnya dan mengapa bisa begitu terkenal ?
Ternyata patung tersebut tidak istimewa, biasa saja, hanya setinggi 60 cm, kecil banget ya..
Konon patung tersebut dibuat pada tahun 1691 oleh seorang pematung lokal bernama Hieronimus
Duquesnoy.

Mannekin Pis terkenal karena ada banyak cerita legenda.
Ada banyak cerita yang disebarkan dari mulut ke mulut, inilah beberapa kisahnya :
Pada abad 14, Brussel dikepung musuh yang membawa bom peledak dan berminat untuk meledakkan
kota Brussel. Bom peledak tsb gagal meledak, karena dikencingi seorang anak kecil.  Maka dibuat patung anak kecil sedang kencing, untuk mengenang jasa anak kecil yang telah menyelamatkan kota Brussel.
Ha..ha..ha...pintar-pintarnya yang bikin cerita.

Ada cerita versi lain, anak kecil tersebut mengencingi pasukan musuh, sehingga musuh kalah dan lari
terbirit-birit, sehingga kota Brussel selamat dari musuh.

Kisah lainnya : ada seorang anak orang kaya raya diculik.
Anak tsb berhasil ditemukan karena sepanjang jalan anak itu pipis.
Mereka melacak keberadaan anak tersebut dari air kencingnya.
Untuk memperingati hal tsb, sang ayah minta pematung lokal untuk membuat patung anak sedang pipis.
Masih banyak versi lain, setiap hari akan bertambah banyak cerita tentang mannekin pis.

Setiap orang boleh membuat cerita tentang mannekin pis.

Apakah ada yang berminat kirim cerita mannekin pis ? Cerita dapat dikirim  ke Stooftraat/Rue de
L'Etuve dan Eikstraat/Rue de Chene yang berada di daerah Grand Place sisi kiri bagian "sejarah kota".
Hebat ya...cara Brussel membangun "brand & image" .
Mereka melibatkan banyak orang, mengajak orang untuk berpartisipasi.
Dengan demikian timbul "sense of belonging".

Ada lagi cara melibatkan banyak orang, mannaken pis punya kira-kira 600 custom, yang dipakai diacara
tertentu, unik lho..ternyata ada kostum pakaian Lampung dari Indonesia.
Pakaian Lampung merupakan hadiah yang disumbangkan oleh Duta Besar untuk Belgia pada saat ulang tahun kemerdekaan RI ke 63.
Gagah dan keren juga mannekin pis dengan baju adat Lampung.
mannekin berbaju Lampung
mannekin berbaju Elvis Presley

Di depan patung mannaken pis ada yang jual waffle dengan topping ice cream berbagai macam rasa.
Waffle ini terkenal enak di Brussel.
Di sebelah toko waffle ada coklat Godiva yang kata orang : coklat paling enak di dunia.
Lagi-lagi.. Belgia pinter banget membangun "brand and image". Belgia bukan negara penghasil coklat, tetapi
bisa punya produksi coklat dengan brand yang terkenal di dunia.

Grand Place ( Alun Alun)

Sembari makan waffle kita berjalan menuju Grand Place ( alun-alun ).
waffle dengan topping ice cream
Di sekeliling alun-alun banyak bangunan dengan arsitektur luar biasa indah.
Di pinggir Grand Place banyak penjual bunga, pelukis, penjual sayur dan buah dan barang kesenian tradisional setempat. Ada bangku-bangku untuk duduk mengobrol atau sekedar melihat pemandangan sekeliling.




Gereja Kathedral Brussel

Kita melewati gereja Kathedral, seperti layaknya gereja di Eropa, arsitekturnya indah.
Kita tidak sempat masuk ke dalam gereja.