Sering kita
baca dari media atau mendengar dari teman tentang tindak kejahatan, penipuan
atau sekedar jebakan betmen yang makin hari semakin canggih dan kreatif.
Membaca dan
mendengar cerita tsb, muncul komentar-komentar “ hidup makin sulit, sedangkan
tawaran
iklan
begitu menggoda “ ada juga yang komentar “dunia sudah makin tua, kiamat sudah
dekat “ masih banyak komentar-komentar lainnya.
Kita memang
harus waspada dan berhati-hati, namun tidak perlu membuat kita terlalu khawatir
dan cemas.
Di dunia
ini masih banyak orang-orang baik.
Aku mencoba
membuat catatan orang – orang baik yang pernah aku temui.
Mereka
bukan teman , bukan saudara, bukan orang yang aku kenal, tetapi orang-orang
yang aku jumpai di
sepanjang
perjalanan hidupku.
Saat aku
duduk di kelas dua SD, ada acara nonton sirkus di alun-alun bersama teman-teman
sekolah.
Aku nonton
sirkus bersama adikku yang masih TK ( dulu aku merasa sudah besar saat kelas 2
SD).
Orang tuaku
berpesan hati-hati, nanti pulang akan dijemput, tunggu jemputan, kalau tidak
ketemu yang jemput lapor ke panitia, tunggu di panitia.
Bubar dari
nonton sirkus, ramai banget, aku tidak menemukan penjemput.
Awalnya mau
lapor ke panitia, tapi kemudian aku bilang ke adikku, kita coba pulang sendiri
ya…kan jalan
menuju
rumah tidak sulit, lurus saja nanti ada toko Santoso belok kiri. Kita buktikan
kita pemberani dan bisa
pulang
sendiri ( dari kecil aku punya jiwa
petualangan he..he..he ).
Ternyata aku salah arah.. menjauhi jalan
menuju rumah…jalanan makin gelap, penerangan jalan berkurang , lalu di sisi
jalan ada kuburan.
Adikku
menangis sambil protes kenapa kita tidak sampai-sampai….tapi malah lewat
kuburan.
Aku sadar,
aku salah jalan, aku bertanya arah jalan ke
salah satu orang yang sedang berjalan .
Mereka
kaget kenapa ada 2 anak kecil berjalan sendiri, dikira kita didampingi salah
satu orang dewasa yang ada disitu. Saat itu banyak orang jalan dari nonton
sirkus menuju ke rumah masing-masing.
Mereka
bertanya, alamat rumah kita, akhirnya diantar pulang ke rumah.
Di rumah
sudah heboh, aku dan adikku ilang, kakek nenek , saudara-saudara mami dan papi,
mencari aku dan adikku, diumumkan di sirkus ( dulu kan belum ada HP belum ada
HT).
Orang-orang
di rumah panik.
Tiba
dirumah aku dan adikku menangis
bareng-bareng, tangis senang bisa sampai rumah dan takut dimarahi ortu karena tidak lapor panitia sampai tersesat.
Mamiku mengucapkan terimakasih berkali-kali ke
sang pengantar, saking senangnya lupa tanya mereka siapa, rumahnya mana, sampai
sang pengantar pamit.
Sampai
sekarang kita tidak tahu siapa dia, keluargaku mencoba mencari info ttg orang
yang baik hati tsb tapi tidak menemukan siapa dia . Sepupuku iseng bilang mungkin roh
yang ada dikuburan itu hiiiiii..hii….
Itu kisah
orang baik hati yang aku temui di masa kecilku.
Saat
dewasa, aku juga banyak menemui orang-orang baik hati.
Dompet
jatuh di parkiran mobil, dikembalikan oleh tukang parkir di sebuah toko buku,
sampai tukang pakir
tsb berlari
mengejar mobil dan gedor-gedor mobilku demi mengembalikan dompetku.
STNK &
kartu kreditku jatuh di parkiran kantor, salah satu orang pabrik yang
menemukan, pagi-pagi sudah menunggu berdiri di parkiran mobil untuk
mengembalikan ke aku (diparkiran kantor ada tulisan no pol mobil ).
ATM BCA
ku jatuh
juga pernah ditemukan oleh orang dan dikembalikan.
Menjumpai
orang-orang yang baik hati menyadarkan
aku, betapa senangnya kalo kita ketemu orang baik, dan sekaligus memberi
semangat untuk berbuat baik .
Saat
traveling aku juga menjumpai orang-orang baik .
Tahun 1997,
aku traveling berdua dengan teman ke Sydney Australia. Di hari ke 2 kita mulai
agak hafal rute jalan menuju hotel, saat
naik taxi kita agak ST (sok tau )
memberi petunjuk jalan menuju hotel ke sopir taxi ,meskipun kita sudah memberikan
kartu nama hotel ke sopir taxi. Saat itu kita salah memberi petunjuk karena
ternyata jalannya searah tidak bisa dimasuki terpaksa harus muter, sebelumnya
sopir taxi mau ambil jalan lain tapi kita sok yakin bilang lewat jalan satunya
saja, ternyata arahan kita salah.
Setelah
sampai hotel, taxi kita bayar sesuai angka di argo. Tetapi sopir taxi
kembalikan sebagian uang kita,
lho…koq..kita
sudah bayar sesuai argo, mengapa dikembalikan sebagian ?. Menurut sopir taxi,
dia sudah terima kartu nama hotel, harusnya dia tidak putar jalan, walaupun itu
atas petunjuk kita, jadi dia harus kembalikan sebagian uang kita. Kita paksa
berikan uang tsb karena kita yang salah. Sopir taxi tetap tidak mau, dan
mengatakan jangan merasa bersalah, nikmati liburan kalian. Kami harus bekerja
secara profesional, itu prosedur kerja kami. Kita melongo…kagum..dan mengucapkan
thank U ..thank U….
Mall 101 Taipei |
ke
penginapan.
Aku bawa
ransel dan tas cangklong .
Aku
kebagian tugas jadi bendahara selama perjalanan, jadi urusan bayar membayar aku
yang lakukan. Saat bayar taxi, ransel aku turunkan di jok taxi, aku lupa ambil ransel
tsb.
Saat masuk
kamar dan beres-beres , aku baru sadar ranselku tidak ada.
Tapi iya
sudahlah ga apa- apa isinya jaket & makanan.
Tiba-tiba
pintu diketuk penjaga penginapan, katanya ada sopir taxi kembalikan ransel yang
ketinggalan di taxinya. Duh…baik banget…dia.
Padahal aku
lihat taxi tsb tadi sudah pergi. Taxi tsb kembali ke penginapan demi kembalikan
ranselku.
Aku sudah ikhlaskan
ransel itu kalo hilang, ternyata ransel tsb masih mau ikut aku ( he..he..he..).
Di Taipei,
saat kita naik bus menuju mall 101, kita
bingung turun di bus stop yang mana.
Seorang
penumpang bus yang duduk di seberangku bertanya, apa ada yang dapat dia bantu (
dlm bhs Inggris).
Ketika kita
tanya di bus stop mana kita harus turun untuk ke mall 101 ? Dengan semangat
menolong dia katakan , nanti dia akan ikut turun bus untuk memastikan kita
menuju 101 tanpa tersesat, memberi tips –tips yang berguna selama traveling di
Taipei dan memberi tanda-tanda di map yang kita bawa, kemana kita harus naik
& turun bus.
Setelah
memastikan kita menuju ke arah yang benar, dia naik bus lagi untuk melanjutkan
perjalanannya.
Hanya thank
U..thank U yang bisa kita ucapkan.
Di
Johorbahru, kita ketemu orang Indo yang kerja di resto di salah satu mall saat
naik bus.
Kita banyak
dibantu oleh dia, rute-rute public transportation, nitip barang bawaan kita ke
resto tempat dia kerja selagi kita jalan-jalan sebelum ke bandara.
Di Hongkong
saat kita tersesat di antara gedung-gedung tinggi, kita tanya arah jalan menuju
suatu tempat ke 2 orang mahasiswa, mereka dengan semangat menolong mengantar
kita, memastikan kita menuju ke arah yang benar. Padahal orang Hongkong
terkenal acuh tak acuh dan tidak ramah. Tetapi ternyata masih ada orang baik di
Hongkong.
Harga tour
ada 2 opsi, tour termasuk makan, atau tour tidak termasuk makan ( makan beli sendiri ).
Kita pilih
tour tidak termasuk makan, karena selisih harganya lumayan banyak.
Lagipula
aku kurang suka makanan barat, kurang pas di lidah ndesoku.
Pagi
hari peserta tour include makan sedang
breakfast, kami lihat disebelah kanan hotel ada MC Donald, di sebelah kiri
hotel ada mini market. Kita beli beberapa mie instan di mini market, kemudian
ke Mc Donald, temanku beli kopi dan donat. Petugas Mc D melihat
kami bawa mie instan segera menawarkan apakah butuh air panas ? . Wao….itu yang
kita mau. Dia berikan setermos besar air panas dan berpesan kalo kurang atau
butuh bantuan jangan sungkan, dia akan bantu. Jadilah kita pesta mie instan di
Mc D.
Petugas Mc
D tsb tulus banget, mungkin kasian liat kita, kenapa tidak ikut breakfast di
hotel sebelah.
Suatu saat
tour leader bertanya ke temanku, kenapa kita tidak ikut tour include makan
daripada repot cari makan, makanan di tour ini enak-enak lho. Temanku
katakan supaya kita bisa beli makan
sesuai selera
lagi pula
kita makannya tidak banyak ( padahal ngirit). Mungkin akhirnya tour leader tau
alasan kita tidak ikut makan, beberapa kali acara makan tour leader menghampiri
kita untuk ajak untuk makan bersama daripada repot cari makan diluar, ini free
tidak perlu bayar dan tidak perlu sungkan, ini bonus.
Rejeki…masak
ditolak sih…kita kan ga maksa dan tidak minta2, mungkin dia khawatir koq kita
selalu makan fast food terus, ntar bisa kurang gizi ( ha..ha..ha…).
Di Whistler
ada old spaghettie…resep kuno yang terkenal enak.
Di negara
maju sebelum pesan makanan pasti kita lihat harga, karena harganya mahal menurut ukuran
kantongku.
Aku dan
Fintje pesan 1 porsi untuk berdua, selain faktor harga , ada faktor belum tentu
aku doyan ( seleraku ndeso untuk makanan yang mengandung produk susu dan
turunannya ). Waiter langsung sediakan piring kosong lengkap sendok garpu
pisau, dan bonus roti tambahan. Katanya supaya kita bisa share dengan nyaman.
Ternyata
traveler model backpacker banyak mengundang belas kasihan orang ya (
ha..ha..ha..).
Mungkin
wajah kita mengundang belas kasihan .
Apalagi
saat mereka tahu kita orang Indonesia, biasanya komentarnya wao jauh banget.
Bagaimana
kalian aman di sana ? ( Berita kerusuhan Mei 1998 sampai juga di Canada ).
Ternyata di dunia ini masih
banyak orang-orang baik.
Walaupun
ada kejahatan, penipuan dan jebakan betmen yang perlu kita waspadai.