Minggu, 27 September 2015

SAM PO KONG SEBUAH REALITAS BHINNEKA TUNGGAL IKA

Pintu Gerbang Sam Poo Kong
Dalam perjalanan menuju bandara Semarang, di pojok jalan di antara sungai yang lebar, berdiri kokoh kompleks bangunan berwarna merah mencolok , warna merah khas kelenteng.
Bangunan tersebut bernama Sam Poo Kong atau Gedong Batu berada di jalan Simongan Raya 129 Semarang Barat.
Konon ceritanya pada awal abad ke 15 merupakan sebuah gua batu yang besar yang berada di bukit batu, cerita versi lain mengatakan bahwa sebutan Gedong Batu berasal dari kata Kedong Batu, artinya tumpukan batu-batu alam yang digunakan untuk membendung aliran sungai Kaligarang.
Orang Indonesia keturunan China menganggap bangunan tersebut adalah sebuah kelenteng karena bentuknya memiliki arsitektur bangunan China sehingga mirip sebuah kelenteng.
Di dalam gua batu ada sebuah altar dan patung-patung Sam Po Tay Djien.
Laksamana Cheng Ho ( Zheng He ) adalah seorang muslim oleh sebagian penganut Kong Hu Cu atau Tao dianggap dewa yang dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Sam Poo Kong

Sekitar abad ke 15 Laksamana Cheng Ho  berlayar  melintasi laut jawa,  ditengah perjalanan banyak awak kapal yang jatuh sakit, kemudian mereka membuang sauh dan singgah di pantai utara Semarang.Mereka berlindung di sebuah goa dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng yang bernama Sam Poo Kong.
Sekarang bangunan tersebut berada di tengah kota Semarang  akibat pantai utara Jawa  mengalami pendangkalan dan proses sedimentasi sehingga daratan semakin bertambah luas ke arah utara.

Laksamana Cheng Ho melanjutkan pelayarannya,  tetapi banyak awak kapal yang tidak ikut serta. Mereka tinggal di desa Simongan dan kawin dengan penduduk setempat.
Mereka bersawah dan berladang di tempat itu. Mereka memberikan pelajaran bercocok-tanam serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam.
Seorang juru mudi dari kapal Laksamana Cheng Ho meninggal dan dimakamkan di dalam kelenteng ini.
Bangunan Sam Poo Kong

Bangunan Sam Poo Kong terdiri atas beberapa bagian yaitu Kelenteng Besar dan gua Sam Poo Kong, Kelenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kyai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng).
Kelenteng besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan.
Gua memiliki mata air yang tak pernah kering dipercaya sebagai petilasan  tempat laksamana Cheng Ho tinggal ketika di Semarang.
Bentuk bangunan kelenteng merupakan bangunan tunggal beratap susun.
Berbeda dengan tipe kelenteng yang lain, klenteng ini tidak memiliki serambi yang terpisah.

Saat ini Sam Poo Kong menjadi  salah satu tujuan wisata, tempat ziarah maupun tempat pemujaan atau sembahyang .
Di sebelah pintu masuk ada sebuah loket penjualan tiket, harga tiket masuk Rp 3.000,- per orang, cukup murah.
Apabila kita ingin masuk ke bagian dalam kelenteng tetapi tidak bersembahyang, kita harus membeli tiket , tiket untuk turis lokal Rp. 20.000,- sedangkan tiket untuk turis asing Rp 30.000,-.
Jika akan bersembahyang cukup beli hio dan tidak perlu membeli tiket masuk klenteng.

Masuk pintu gerbang kita disambut dengan pohon-pohon rindang yang dihiasi lampion- lampion warna merah, di bawah pohon banyak bangku-bangku warna merah.
Pengunjung cukup beragam, ada rombongan muslim berpakaian hijab dan berbaju koko, ada wajah-wajah oriental yang sedang bersembahyang dengan hio.
Pada sudut lain, sebuah stand kain batik dengan aneka ragam motif.
Di sisi lain rombongan muslim sedang sibuk berfoto dengan baju ala Kaisar China dan Permaisuri Kaisar, dengan wajah berseri-seri berfoto dengan latar belakang Klenteng Sam Poo Kong.
Para pengunjung saling tersenyum, kadang saling menyapa, Dari mana ? Mau sewa baju juga ?
Wajah - wajah ramah saling bertukar sapa, bergantian berfoto dengan "background" bangunan di sana.

Laksamana Zheng He ( Cheng Ho ) penyebar agama Islam di Indonesia yang rohnya juga merupakan dewa bagi penganut Kong Hu Cu, membuat suasana Bhinneka Tunggal Ika tercipta.
Di sini, di Sam Poo Kong ada sebuah realitas Bhinneka Tunggal Ika.

Rabu, 16 September 2015

STANLEY PARK, TAMAN KOTA VANCOUVER

Stanley Park
Aku suka taman. Udara segar taman, suara kicauan burung, keteduhan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran membuat hati damai.
Pada tahun 2000 an ada sebuah film " Autumn in New York" yang menampilkan keindahan Central Park New York.
Pemandangan Central Park di film tersebut bagus banget !. Membuat aku ingin pergi ke Central Park .
Dan sampai sekarang keinginanku ke Central Park belum terwujud...
Map Stanley Park

Saat ke Vancouver aku sempat menyambangi Stanley Park yang merupakan salah satu taman kota terbesar di dunia.
Stanley Park berada di tengah kota,  dengan luas kira-kira 405 hektar lebih luas 60 hektar dibanding Central Park...Mantaap !!
Aku merasa keinginanku ke Central Park New York terwakili dengan mengunjungi Stanley Park.
View Stanley Park

Banyak jalan masuk menuju Stanley Park dari berbagai sisi.
Agar kita merasakan sensasi betapa luasnya  Stanley Park, kita menyusuri Stanley Park dari sisi luar dengan naik mobil.
Senja Di English Bay

Sepanjang jalan  kita  melewati deretan pohon cemara, pohon cedar dan hemlock terkadang kebun bunga dan kemudian sebuah pantai yang menjulur menuju Samudra Pasific.
Pantai ini terkenal dengan nama English Bay, di tepi pantai ada bangku-bangku menghadap pantai dan ornamen dari batu-batu bersusun.
Di seberang jalan ada patung-patung berwarna perunggu dengan berbagai ekspresi.
Patung Dengan Berbagai Ekspresi

Di kawasan hutan kecil dan jalan menanjak banyak orang bersepeda, berlari atau sekedar berjalan-jalan.
Dari balik pohon hutan kecil terkadang muncul tupai, berang-berang dan anjing hutan.
Di Brockton Point ada tiang totem yang diukir yang merupakan kebudayaan orang asli Canada.
Totem Di Stanley Park
Di dalam Stanley Park ada akuarium terbesar di Canada, Vancouver Aquarium.
Ada juga lapangan tenis, golf, kolam renang dan taman bermain anak-anak.
Tidak jauh dari tiang totem ada danau dengan latar belakang gedung-gedung tinggi.
Background Danau dan Gedung Tinggi

Dari Prospek Point, kita dapat menikmati pemandangan indah  Lion's Gate Bridge dan North Vancouver  .
Lion's Gate Bridge sebuah jembatan yang  muncul dalam salah satu episode film " Final Destination".
Prospect Point

Banyak film Amerika dibuat dengan latar belakang pemandangan di Canada.
Konon kabarnya ijin shooting film di Canada lebih mudah daripada di Amerika.
Lion's Gate Bridge

Setelah menyusuri sisi Stanley Park dari sisi luar, kita kembali untuk berhenti dan memasuki Stanley Park dari beberapa jalan masuk.
Masuk ke area kebun mawar, bungalow dan kemudian kembali ke English Bay untuk menikmati sunset.

Stanley Park, sebuah taman kota yang indah yang telah mewakili keinginanku ke Central Park New York yang belum terwujud...
View Lion's Gate Bridge


Rabu, 09 September 2015

OUR ANGEL IN HARRISON HOT SPRINGS WATER CANADA

Harrison
Saat aku dan Fin ke Canada, teman temanku di Canada mengajak ke Harrison.
Ketiga temanku yang tinggal di Canada belum pernah ke Harrison.
Mereka berkali-kali berencana ke Harrison tetapi selalu ada kendala dan berakhir batal, ada saja halangannya.
Pernah suatu kali mereka berangkat dengan semangat, hati penuh tekad , dan dengan segala persiapan piknik. Di tengah perjalanan menuju Harrison ada "event" atau festival , jalan menuju Harrison ditutup tidak boleh dilalui,  gagal lagi  ke Harrison Hot Springs Water !.
Kali ini mumpung ada teman dari Indo datang, ayo kita ke Harrison, semoga kali ini keinginan ke Harrison dapat terwujud ! , kata temanku.

Emang ada apa sih di Harisson ? Koq kita pengen banget ke Harrison padahal udah beberapa kali gagal  menuju ke sana

Harrison merupakan kawasan wisata terpadu di British Columbia Canada,  ada pegunungan gletser, danau, sumber air panas, pantai, taman dan hutan kecil.
Berwisata ke Harrison.....menurut peribahasa: "Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui".
Sekali pergi kita bisa menikmati berbagai obyek wisata.
Okay lah kalo begitu, mari kita ke Harrison !
Bis Greyhound

Kita ke Harrison ala backpacker, naik public transportation, dari bus ke bus.
Perjalanan cukup panjang, kita mesti berangkat pagi-pagi menyesuaikan jadwal bus.

Pagi saat hari masih gelap, matahari  belum merekah, udara dingin  berselimut kabut, kita bersiap-siap ke Harrison.
Jam 3.30 AM  kita berangkat  naik mobil dari apartemen MK  menuju rumah MN dan MD.
Mobil dititipkan di rumah  MN & MD. Kemudian kita berlima berjalan menuju halte bus.

Hari masih gelap, sepi, dan berkabut...kita berjalan ngebut menuju halte bus.
Ayo jalan cepat..ngebut.. cepat..supaya dingin udara pagi tidak membuat tubuh menggigil, ayo berpacu  supaya tubuh menghasilkan kalori.
Kita tiba di halte bus dengan badan berkeringat.
Tak lama kemudian bus yang kita tunggu datang, ayo kita naik bus masukkan uang coin di kotak sebelah sopir.
Bus menuju terminal Pasific Central Vancouver, nanti kita akan ganti bus Greyhound menuju Chilliwack.
Perjalanan dari terminal Pasific Central ke Chilliwack kira-kira 2,5 jam.
Rencananya di Chilliwack kita akan ganti bus jurusan Harrison Hot Springs Water.
Harrison Lake

Ternyata, saat tiba di Chilliwack, tidak ada bus menuju Harrison Hot Springs.. Hari ini bus jurusan Harrison libur, tidak beroperasi.
Lho..lhadalah...terus  kita naik apa ke Harrison...? Mosok kita gagal lagi ke Harrison ?.

Tidak jauh dari tempat kita berdiri, kita melihat ada pangkalan atau halte taksi.
Ayo kita naik taksi aja ke Harrison, lha bus nya libur, kataku.
Sopir taksi mengatakan bahwa kita harus memakai 2 taxi karena kita berlima.
Ayo kita ngomong ke sopir taksi, kita pakai satu taksi saja, kita beri extra fee ke sopir taksi ! .
Tuh liat bangku belakangnya lebar banget, cukup untuk duduk kita ber empat ! Yang satu di depan. Pas kan ?
Tetapi semua sopir taksi menggelengkan kepala. Tidak setuju dengan ide kita.
Kita di Canada friend, bukan di Indonesia, kata temanku.
Mereka taat peraturan tidak mau melanggar peraturan.Padahal jalanan sepi dan tidak ada polisi yang patroli.
Kalo di Indonesia, mungkin masih ada celah untuk negoisasi.

Ayo kita cari taksi station wagon yang bisa muat kita berlima tanpa melanggar aturan, kata temanku.
Ternyata di halte Chilliwack tidak ada  taksi station wagon, semua mobil taksi sedan.
Kalo di Indo naik 2 taksi tentu tidak masalah, tarif terjangkau kantong kita.
Lha  di Canada tarif taksi berlipat-lipat mahalnya dibanding di Indo dan jarak ke Harrison masih cukup jauh, mau bayar berapa kita .
Taxi Christine

Setengah putus asa , aku berjalan melipir ke supermaket, di sebelah bangunan supermaket ada poster obyek-obyek wisata seputar lokasi tersebut.
Ada beberapa danau di sekitar wilayah ini...apakah kita ganti tujuan wisata ?.
Dari  map di poster tsb  ada obyek wisata yang lebih dekat dibandingkan ke Harrison,
walaupun  naik 2 taksi  mungkin masih terjangkau biayanya. Kita mulai berdiskusi ganti tujuan wisata.

Di depan supermaket ada taksi yang sedang menurunkan penumpang .
Yuk kita tanya siapa tahu taksi tersebut bersedia  mengantar kita ke Harrison , kata MD. He..he..he..MD belum putus asa juga rupanya, semangat ke Harrison masih menggelora !
Dengan ramah dan wajah riang supir taksi wanita yang sudah senior menyapa kita, " Hello......."
Kemudian MD mengatakan bahwa kita berlima akan ke Harrison, tetapi tidak ada taksi yang berani mengantar kita dalam satu mobil.
Kemudian Christine sopir taxi tsb mengatakan," Kalian jangan khawatir, saya akan mengantar kalian, apakah kalian dari Asia, dari negara mana ?."
Tetapi kalian tunggu sebentar di supermaket, saya akan ganti mobil yang lebih besar."
Ketika kita tanya berapa tarif sewa ke Harrison ? Apakah bisa jemput kami kembali nanti siang menjelang sore ?
Christine mengatakan , " Dengan senang hati, saya akan jemput kalian, dan menyebutkan angka sewa taxi yang lebih murah dari tarif normal".
Mendengar jawaban Christine, hati kita dipenuhi rasa syukur.
Thanks  God ! Akhirnya kita jadi ke Harrison.. !!!.Tuhan telah mengirim seorang malaikat dalam wujud Christine sang sopir taksi yang dengan senang hati mengantar kita ke Harrison dengan tarif ekonomis !
Horee...akhirnya kita jadi ke Harrison !

Dengan  hati riang , gembira  penuh suka cita ,kita masuk supermaket membeli tambahan bekal untuk dimakan di Harrison nanti.
Beli roasted chicken and potatoes, hot dog  dan camilan untuk bekal ke Harrison. Padahal kita sudah membawa bekal kue-kue, karena senang semangat belanja ikut terdongkrak ( ha..ha..ha..)
View Harrison

Selesai belanja kita menunggu Christine sang supir taksi di depan supermaket.
Christine datang tepat waktu sesuai janji.
Christine bercerita , dia seorang pensiunan, dia menjadi sopir taksi hanya untuk mengisi waktu luang sambil jalan-jalan , dia hobby traveling.
Sebagai seorang traveling , Christine mengerti kita akan kecewa kalo tidak berhasil ke Harrison .
Christine  dengan semangat yang tulus membantu kita dengan cara menetapkan tarif yang ekonomis , setara dengan bahan bakar yang dipakai.


Usia Christine mungkin sekitar 70 tahun ( di Canada usia pensiun 67 tahun ). Christine masih lincah, jalannya cepat dan cara nyetirnya mantap di medan yang berkelok-kelok dan jalan menanjak.
Harrison merupakan daerah pegunungan, untuk menuju ke sana kita melewati jalan berkelok dan menanjak.

Akhirnya kita dapat menikmati segala keindahan alam Harrison Hot Spring Water, berkat our angel Christine. Terimakasih Christine !