Kamis, 15 Oktober 2015

JELAJAH PANTAI DI PULAU BELITUNG

Keindahan wisata di Bangka Belitung terletak pada wisata baharinya yang mempesona para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Batu Kepala Burung Garuda

Provinsi yang merupakan gabungan dari dua buah kepulauan, yakni Bangka dan Belitung, memiliki banyak pantai yang mengagumkan dengan bebatuan granit yang khas dan permukaan pantai yang landai. Selain pantainya yang indah, terdapat beberapa pulau yang menarik untuk dikunjungi di kawasan kepulauan ini, misalnya Pulau Lengkuas dan Pulau Tanjung Tinggi di Belitung.
Bangka Belitung (Babel) adalah kawasan kepulauan dengan 470 buah pulau dan hanya  50 pulau yang telah berpenghuni.
Batu Besar Di Pulau

Potensi wisata bahari di sana mampu membuat pengalaman wisata bahari yang berkesan, seperti snorkeling, memancing, hingga berlayar, atau sekedar bermain-main dan berenang di air yang bening dan jenih tanpa khawatir tersapu ombak, karena ombak nyaris tak ada.
Kepulauan Babel terkenal sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia ini, dihuni oleh masyarakat Indonesia dari etnis China dengan komposisi mencapai 20% dari total populasi di Bangka Belitung.
Jangan heran kalau kita  menjumpai banyak kelenteng di Babel yang masih digunakan sebagai tempat ibadah tatkala mengitari beberapa tempat wisata Bangka Belitung.

Hal yang membuat aku terkesan selain obyek wisata bahari yang indah, adalah keramahan, kejujuran dan semangat menolong yang tulus dari penduduk Bangka dan Belitung.
Di Bangka dan Belitung toleransi antar suku dan agama sudah menjadi praktek hidup sehari-hari bukan hanya sekedar teori.

Demikian gambaran besar tentang Bangka dan Belitung, sekarang aku cerita pengalaman menjelajahi pantai di pulau Belitung.

Kemarin pak sopir berpesan sebaiknya kita berangkat ke pulau pagi hari sebelum air pasang menutupi pulau pasir, ada sebuah pulau bertanah pasir yang hanya ada pagi hari sebelum air laut menutupi pulau tersebut.

Pagi ini kita breakfast lebih awal, jam 6.30 AM mobil yang kita sewa sudah menunggu di depan hotel.
Sebelum berangkat atas saran pak sopir  kita membeli bekal makan siang, nanti  kita akan makan di salah satu pulau ketika waktu makan siang tiba.
Menurut pak sopir jarang ada orang jual makanan di pulau dan biasanya wisatawan membawa bekal yang dibeli dari kota sebelum ke pulau.
It 's okay...itu saran yang bagus, kita ikuti saja...

Bekal makan siang, camilan, air mineral, baju renang, baju ganti semua sudah siap !?? Ayo berangkat...go...go..go !!
Pak sopir sudah menghubungi tempat persewaan kapal, sewa kapal keliling pulau Rp. 500.000,- sedangkan sewa jaket pelampung per orang Rp 20.000,-, agar nyaman bagi yang tidak membawa sandal jepit kita beli sandal jepit Swallow, harga sepasang sandal jepit Rp. 20.000,-.

Tujuan awal adalah pulau Pasir, sayang sekali pulau telah terendam air, karena tadi malam angin kencang bertiup sehingga pulau Pasir terendam air dan pagi ini belum surut.
Dari jauh terlihat batu-batu granit besar dengan berbagai bentuk dan ukuran, ternyata batu-batu tersebut berada di pulau-pulau yang tersebar diperairan Belitung.
Air laut bening dan ombak tidak terlalu besar, ... ikan-ikan berenang bergerombol...kita ambil biscuit , rempah-rempah biskuit kita lempar di sekeliling  kapal, ikan-ikan datang makan biskuit yang kita tebarkan.
Ada ikan yang berwarna -warni menyolok, tetapi sebagian besar ikan berwarna abu-abu. Lumayanlah..walaupun tidak seindah ikan di Bunaken, kata temanku.
Sekali-kali ada burung-burung camar berwarna putih terbang mendekati permukaan air laut.

Kapal merapat ke pulau, dari jauh kelihatan batu berbentuk burung garuda.
Kita mencari bintang laut, aku pegang bintang laut, ternyata bintang laut itu empuk.
Setelah puas memegang bintang laut kita kembalikan bintang laut ke habitatnya, kembali ke air laut.
Jangan diletakkan dipasir, kasian bintang lautnya bisa mati, teriak temanku.
Kita lanjutkan perjalanan ke pulau Lengkuas, nanti kita bisa santai-santai di sana.

Pulau Lengkuas

Salah satu yang khas di pulau Lengkuas adalah adanya mercusuar yang berusia sangat tua dan masih akitf hingga kini, yakni mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1882. Pesona memikatnya tedapat pada hamparan laut biru nan jernih dengan bebatuan granit yang mempesona.
Air laut jenih, pantai landai nyaris tak ada ombak sangat nyaman untuk berenang atau sekedar bermain air.
Di sisi pantai agak dalam nampak beberapa wisatawan snorkeling.
Batu di Pulau Lengkuas

Walaupun luas wilayah kurang dari 1 hektare,  pulau Lengkuas menyuguhkan keindahan panorama laut yang memikat. Dengan menaiki mercusuar setinggi 50 meter tersebut, kita dapat menikmati pemandangan spektakuler di Pulau Lengkuas. Jika kita terlalu lelah untuk sampai di puncak mercusuar, jangan khawatir sebab setiap lantainya memiliki jendela yang menghadap ke berbagai arah. Inilah sebab mengapa Pulau Lengkuas memiliki daya pikat yang selalu mengundang kedatangan wisatawan untuk dapat menikmati pesonanya.
Airnya Bening

Kita beli kelapa muda yuk..  air kelapa mudanya manis, daging kelapanya empuk dan legit , kelapa mudanya besar-besar, tak rugi membayar sebutir kelapa muda Rp. 20.000,- sepadan dengan rasanya.

Pantai Tanjung Kelayang
Terletak sekitar 27 km dari pusat kota Tanjungpandan di Belitung, Pantai Tanjung Kelayang adalah salah satu destinasi wisata di Belitung yang populer di kalangan wisatawan domestik dan internasional. Secara berkala, ratusan perahu yacht dari berbagai negara akan singgah di pantai Belitung yang satu ini dalam event Sail Indonesia. Bebatuan granit yang menawan dengan salah satu formasi batu yang membentuk kepala burung, serta hamparan pasir putih yang bersih adalah pesona keindahan dari panorama pantai yang populer dikunjungi masyarakat Belitung sejak dulu.

Di kawasan pantai inilah berbagai event akbar maritim internasional kerap terselenggara, salah satunya yang belum lama berselang adalah Sail Wakatobi – Belitong.

Kapal singgah dari pulau ke pulau, dan sampailah kita di Kepayang Island, matahari bersinar terang menyebarkan udara panas disekelilingnya, perut lapar sudah minta diisi.
Di tepi pantai ada meja panjang dan bangku-bangku mengelilingi meja, kita buka bekal kita, makan siang dengan pemandangan laut dan kapal-kapal yang sesekali lewat, semilir angin mengusir panasnya matahari. Nikmatnyaa...
Saat membereskan sisa-sisa tempat makan untuk dibawa pulang agar tidak mengotori lingkungan, kita dihampiri karyawan resto ternyata meja dan bangku yang kita tempati milik resto Kepayang. Kita disodori nota Rp 70.000,- untuk 7 orang  @ Rp. 10.000,- sebagai ganti kita memakai fasilitas resto tanpa membeli makanan dan minuman dari mereka. No problem...cukup fair...cukup lama kita leyeh-leyeh dikursi resto dan memakai fasilitas toilet.
Apalagi mereka mengatakan dengan cara yang sopan..kita rela banget bayar per orang Rp.10.000,-.

Pantai Tanjung Tinggi
Pantai Tanjung Tinggi

Tanjung tinggi adalah pantai yang diapit oleh dua semenanjung, yaitu tanjung Kelayang dan tanjung Pendam. Nama tanjung tinggi diambil dari kata tanjung yang artinya semenanjung dan tinggi yang artinya pantai yang memiliki bebatuan yang tinggi. Pantai Tanjung Tinggi merupakan salah satu tempat wisata di pulau Belitung. Letaknya tidak jauh dari Pantai Tanjung Kelayang dan berjarak sekitar 31 km dari kota Tanjung Pandan. Pantai ini memiliki area seluas 80 hektar, berpasir putih, dan terdapat ratusan batu granit besar yang tersebar di kedua semenanjung dan juga di laut di depan pantai. Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik lebih besar dari sebuah bangunan sebesar rumah, sehingga menjadi tempat wisata ungulan di Pulau Belitung. Tanjung tinggi juga dinamakan Pelabuhan Bilik. Dahulu tempat ini adalah pelabuhan nelayan bagi desa terdekat Keciput atau Tanjung Tinggi. Di pantai ini tidak perlu khawatir dengan serangan ikan hiu, karena tidak pernah terjadi di Belitung. Satu-satunya yang kadang-kadang harus diwaspadai adalah ubur-ubur, khususnya yang besar.

Di tepi pantai banyak warung-warung menyediakan bermacam-macam seafood.
Ada juga kerumunan orang-orang berjualan berbagai jenis batu akik, kinyang air, satam dll.
Pantai ini adalah tempat syuting film "Laskar Pelangi".

Kita melompat dari batu ke batu mencari tempat yang pas untuk melihat pemandangan Pantai Tanjung Tinggi dari atas.
Pak sopir membantu mencari jalan pintas dan pijakan batu yang tidak terlalu sulit dipanjat.
Pak sopir sudah biasa mengantar wisatawan, sudah hafal jalan pintas, dan tempat-tempat yang bagus untuk melihat pemandangan dan berfoto.
Batu-batu yang besar, air laut yang bening bergradasi dan pasir yang putih bersih...benar-benar indah..membuat kita semua "speechless" hening tak bisa berkata-kata..

Darimana batu-batu ini berasal, sampai sekarang masih menjadi bahan penelitian.
Semoga pantai yang indah ini tetap asri dan bersih...

Begitu banyak pantai yang kita kunjungi, aku tidak ingat satu persatu namanya.
Tetapi yang pasti, wisata bahari di Belitung indah dan menyenangkan, dan seafoodnya enak dan fresh.
Apakah anda tertarik pergi ke Belitung ? Atau mungkin sudah ke Belitung ?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar