Jumat, 04 Maret 2016

JALAN JALAN DAN JELAJAH RASA DI SEMARANG

Lawang Sewu

Ketika ide jalan-jalan ke Semarang digulirkan, sebagian anggota group jalan-jalan SIMP Surabaya bertanya : " Emang ada apa di Semarang ? Jarak Surabaya - Semarang cukup jauh lho kira-kira 315 kilometer, entar kalo gak ada apa-apanya kecewa ".
Mari kita "browsing" ada apa di Semarang ? Hasil browsing mengejutkan ternyata ada banyak obyek wisata di Semarang, kulinernya lumayan juga dan yang paling menarik ada beberapa kebun durian di Semarang. Wow...kita akan makan durian di kebun durian !
Ayo kita susun "itinerary" ke Semarang ! Ayo..semangat  ! Semarang banyak apa-apanya lho..obyek wisata maupun kulinernya buanyak ! Waktu dua hari ternyata kurang untuk menjelajahi Semarang dan sekitarnya.  Kita terapkan prioritas, yang pertama kebun durian...hampir semua member group jalan-jalan SIMP Surabaya penggemar buah durian, hanya satu orang yang tidak suka durian. Demi toleransi dan kebersamaan teman yang tidak suka durian ikut juga.

Hari Jumat , sebelum jam 08.00 malam , bus yang kita sewa sudah tiba di parkiran SIMP Surabaya.
Sebelum berangkat, kita makan malam bersama.
Peserta acara jalan-jalan kali ini 21 orang, cukup lumayan, ada beberapa alumni SIMP ikut serta.

Perjalanan dari Surabaya ke Semarang cukup lancar, walaupun sesekali terhambat truk yang berjalan terseok-seok kelebihan beban. Bus berhenti untuk istiharat di POM bensin Rembang. Yang mau ngopi silahkan ngopi . Di sana ada Cafe, minimarket Alfamart dan ATM dari beberapa bank. Toilet berjajar dengan rapi tak perlu antri untuk memenuhi panggilan alam ke toilet. Tempat parkir cukup luas, bus tak perlu berebut lahan parkir.

Menjelang subuh bus memasuki kota Semarang, kita berhenti di Masjid Agung Semarang, sebagian teman melakukan sholat subuh dan sebagian mampir ke toilet . Perjalanan dilanjutkan menuju ke rumah family Mr/Mrs Handono, kita numpang mandi pagi di sana. Selesai mandi suguhan tahu bakso, teh manis dan kopi sudah menanti. Wow..tahu baksonya enak sekali, masih hangat..rasanya maknyuuus ! Terimakasih Bapak dan Ibu Handono. Badan sudah segar, perut sudah terisi, saatnya menjelajah kota Semarang. Sebelum berangkat, kita foto dulu aah.. !.
Depan Rumah Tempat Kita Mampir Mandi Pagi

SOTO MBAK LIN
Tujuan selanjutnya kuliner soto Kudus Mbak Lin depan stadion. Nasi dan soto dicampur di dalam mangkok kecil, di meja berjajar piring berisi segala jenis gorengan, tempe goreng, perkedel, paru goreng, aneka sate dan aneka krupuk. Sotonya sih porsinya kecil, tapi teman makannya banyak !. Tadi aku mau nambah porsi soto gak jadi, karena udah kenyang nyomot berbagai macam gorengan di meja.

Kita menuju tempat parkir bus di depan stadion, tukang parkir telah menanti dengan memegang buku kwitansi dan pulpen. Tukang parkir menuliskan biaya parkir bus di kwitansi Rp. 50.000,-. Aku kaget.., "Gak salah ? Harga semangkok soto saja Rp.8.000,- - Rp. 10.000,- ! Mahal banget parkirnya Rp. 50.000,- ? ".
Bapak parkir dengan percaya diri mengatakan bahwa tarif parkir bus di sini segitu. Saya tanya ke tukang parkir : " Apakah ini tarif parkir resmi ?. Di sini tidak ada tarif parkir resmi bu, tarifnya Rp. 50.000,-."
Aku minta bapak parkir menulis nama dan tanda tangan di kwitansi. Dengan mantap pak parkir tanda tangan dan menulis Beno. Lalu aku mengambil kwitansi tsb sambil menggerutu " Beno Parking...tarif parkirmu mahal sekali !".

SAM PO KONG
Narsis Depan Sam Po Kong

Perjalanan selanjutnya ke Sam Po Kong atau Gedong Batu yang berada di jalan Simongan Raya 129 Semarang Barat.
Menurut cerita tempat ini sebelumnya merupakan sebuah gua batu yang besar yang berada di bukit batu.
Laksamana Cheng Ho (seorang muslim ) beserta awak kapalnya dulu beristirahat di sini saat kapalnya karam diamuk badai.
Kita menyewa guide untuk menjelaskan asal usul bangunan Sam Po Kong, namun perhatian kita terbelah, kita lebih tertarik untuk foto kesana-kemari

KEBUN DURIAN WATU SIMBAR
Kebun Durian Watu Simbar

Setelah puas berfoto di Sam Po Kong , kita melanjutkan perjalanan ke kebun durian Gunung Pati Watu Simbar , berbekal peta yang dikirim oleh pengurus kebun durian melalui e-mail. Wah..ternyata petanya kurang informative, agak membingungkan. Aku telp Pak Sri pengurus kebun durian, " Pak Sri, kami sudah di Semarang di jalan Raden Saleh, kira-kira berapa lama kami nyampai ke kebun durian Bapak ?"
Pak Sri menjawab : " Kira-kira 3 jam lagi bu ". Aku terkejut, jauh banget, kemudian aku  bilang ke Pak Sri : " Bapak ngomong ke teman saya ya arah ke kebun durian ." HP saya berikan ke Mr. Setyabudi, tour leader kita selama di Semarang. Oalah...ternyata kebun duriannya sudah dekat..Baru kali ini kita bertanya ke orang desa, jawabannya lebih lama dan jauh dari kenyataannya. Biasanya kalo tanya ke orang desa selalu dijawab sudah dekat, sebentar lagi nyampai.  Ini sebuah anomali !.
Setumpuk Durian Watu Simbar Pesanan Kita

Di pendopo kebun durian Watu Simbar, Pak Sri sudah menyiapkan setumpuk durian untuk kita. Kita menunjuk Mrs Imelda sebagai pencicip durian, jika Mrs Imelda mengatakan enak, durian ditimbang, lalu dimakan bareng-bareng . Apabila tidak enak : durian disingkirkan, tidak jadi dibeli.  Suasananya meriah dan heboh, berbagai komentar bersaut-sautan. Durian ini enak ada rasa pahitnya ! . Durian ini manis !.
Di pojok pendopo, Mr Setyabudi duduk menjadi saksi pesta durian, sambil minum kopi dan makan lumpia. Mr Setyabudi satu-satunya peserta yang tidak suka durian.
Pesta durian ditutup dengan suguhan buah naga merah dan rambutan dari pemilik kebun. Yang ini free tidak bayar.

NASI GORENG BABAT PAK KARMIN
Kita makan siang di warung nasi goreng babat pak Karmin. Rasa manis kecap bercampur pedas dan gurih babat.
Warung Pak Karmin langsung berubah ramai dan meriah karena kedatangan rombongan bus SIMP Surabaya.
Kita menanti dengan sabar untuk mendapatkan nasi goreng hasil karya Pak Karmin.

SIMPANG LIMA, SEMAWIS DAN NASI AYAM BU PINI GANG PINGGIR
Sore hari, berjalan-jalan menyusuri simpang lima, sambil menghitung berapa simpang yang sudah berhasil kita lewati. Sepanjang simpang lima berbagai jenis kuliner berjajar sepanjang trotoar. Kita menyempatkan untuk foto di depan tulisan simpang lima.
Nongkrong Di Simpang Lima

Malam hari kita jalan-jalan di sepanjang jalan kuliner Semawis. Daerah sekitar Semawis adalah "China Town" nya Semarang atau sering disebut pecinan. Konon Semawis belajar dari kya-kya Kembang Jepun Surabaya untuk membuat tempat kuliner Semarang.
Dari Semawis kita menuju gang Pinggir makan nasi ayam bu Pini. Eehm...enaaak , akhirnya makan juga setelah capek jalan !.
Setelah makan kita menuju gereja Blenduk, berfoto di kota tua. Ternyata ramai banget suasananya !. Ada beberapa bangunan tua difungsikan sebagai kafe. Salah satu bangunan tua adalah rumah makan Ikan Bakar Cianjur.
Malam makin larut, kita pulang menuju hotel. Sepanjang perjalanan nampak berbagai kehidupan malam di Semarang.
Kita tidur dulu ya...besok jam 5 pagi kita jalan pagi menuju Lawang Sewu dan Tugu Muda.
Gereja Blenduk

LAWANG SEWU , TUGU MUDA DAN SOTO PAK MAN
Sesi foto pagi di Lawang Sewu dan Tugu Muda, dilanjut dengan sarapan di soto pak Man.
Depan Lawang Sewu

PANDANARAN, HORTIMART DAN GO HOME
Bus tidak boleh parkir di jalan Pandanaran, ada tempat parkir khusus untuk bus. Disediakan mobil shuttle menuju pusat oleh-oleh di jalan Pandanaran bagi penumpang bus. Keren ya..pemerintah kota Semarang menyediakan mobil shuttle, kabarnya ada mobil shuttle gratis menuju obyek wisata di kota Semarang. Ternyata Semarang tidak seburuk bayangan kita...Semarang keren !!

Kebun Hortimart Bawen

Oleh-oleh sudah ditangan, tersimpan rapi  di dalam bus.
Kita menuju Hortimart Bawen, kebun seluas 25 hektar milik Pak Budi Darma adik Kwik Kian Gie pakar ekonom Indonesia.
Dari kebun kita ke supermarket untuk belanja hasil kebun.

Wao..bus sudah mulai penuh berisi oleh-oleh, saatnya kita pulang. Di perjalanan, kita mampir makan siang di Kudus dan makan malam di Tuban.
Bye..bye.. Semarang, Kudus, Tuban..kita kembali ke Surabaya kota tercinta.
Sampai jumpa di perjalanan berikutnya ...


NB : Thanks to Mr Wk and Mr Le, our photographer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar