Jumat, 28 Agustus 2015

MENIKMATI SENSASI CAPILANO SUSPENSION BRIDGE

Capilano Suspension Bridge
Vancouver kota yang kaya dengan obyek wisata, ada danau, gunung , pantai dan kebun bunga yang indah.
Telah lebih dari seminggu kita di Canada, tetapi rasanya tempat-tempat wisata yang kita kunjungi tak ada habisnya.
Malam hari sepulang dari Stanley Park, MK bertanya, " Besok kalian siap gak jadi Tarzan ? Kalau kalian mau, besok kita ke hutan di Vancouver . ".
" Jadi Tarzan ? Maksudnya bergantungan di pohon dengan tali, gitu", aku bertanya dengan ekspresi wajah bingung.
Ha..ha..ha... jadi Tarzan kota, kata MK sambil memberikan brosur wisata " Capilano Suspension Bridge" kita akan singgah dari pohon ke pohon, tidak pakai tali tapi naik jembatan.
Setelah aku baca brosur, aku katakan, " Okay besok ke Capilano, siapa takut !! ".

Keesokan harinya, pagi hari sebelum ke Capilano kita mampir ke resto Vietnam.
Setelah breakfast di resto, kita membawa bekal burger ala Vietnam dan jajanan yang dibuat dari kacang hijau kupas kulit.
Selama di Canada, makanan Vietnam telah menjadi makanan favoritku, pas dengan lidah ndesoku.
Tempat Pengolahan Air Bersih Capilano

Sebelum ke Jembatan Capilano kita pergi ke taman dan tempat pengolahan air bersih dari Sungai Capilano.
Dimana-mana terlihat rumput hijau terhampar, diselingi dengan bunga-bunga bermekaran.
Di antara pohon-pohon yang tumbuh tinggi menjulang, kelihatan tebing sungai Capilano yang curam, air mengalir seperti air terjun,
karena dasar sungai tidak rata dan berbatu-batu.
Setelah lelah berjalan, aku menuju taman, di sana ada banyak bangku di bawah pohon rindang diantara bunga yang tumbuh bermekaran.
Aku buka bekal, makan burger ala Vietnam...wao sedap...enaknya..terasa banget hidup ini indah.
Setelah puas kita melanjutkan perjalanan ke Capilano Suspension Bridge...ayo..go..go..go...siap jadi Tarzan ? Auo..Auo..
Di atas Jembatan Capilano

MK memarkir mobil, memasukkan uang ke mesin parkir sesuai dengan tarif pakir dikalikan perkiraan waktu kita akan parkir.
Ha..ha..ha.. mau parkir aja mesti  mikir, planning waktu kira-kira berapa lama kita parkir.

Di loket masuk hutan Capilano sudah banyak orang antri, saat ini ada promo bagi penduduk Canada ( warga negara maupun PR) jika membeli tiket mendapat voucher free untuk masuk ke Capilano selama setahun kedepan.
Tiket sudah ditangan, masuk yuk... ke hutan Capilano.
Selain jembatan gantung, di sana ada pojok-pojok budaya Indian, suku asli Canada, ada restoran dan kantor pos bernuansa Indian.
Dari jauh aku melihat jembatan yang membentang di atas sungai Capilano..wao panjang benar jembatan gantungnya... 137 meter dengan ketinggian 70 meter.
Saat pertama kali menapakkan kaki  ke jembatan dan melihat ke bawah..sensasinya wao... apalagi ada rombongan ABG yang sengaja berlari agar cepat nyampai..bunyi derap langkah kakinya menggetarkan kayu jembatan.
Jembatan bergoyang...ditambah angin bertiup...wao serasa jadi Tarzan beneran... setelah kita nyampai diseberang disambut oleh sebuah pohon besar.
Dari Pohon ke Pohon

Jembatan ini dibuat tahun 1889 oleh insinyur sipil Skotlandia bernama George Grant Mackay, sebagai jalan menuju kawasan yang hutan indah .
Tali pada jembatan ini,  telah diganti dengan kabel baja yang kuat sehingga aman untuk menahan bobot hingga 1.300 orang.
Wisatawan bisa menikmati sensasi ketinggian dan hijaunya pemandangan yang menghampar luas.
Melalui jembatan ini, kita juga dapat menyeberangi dua area hutan, yang terbelah oleh sungai Capilano sambil melihat pucuk pohon yang mustahil terlihat dari bawah.
Ada juga jembatan gantung yang menjulur dari tebing granit yang membawa kita menembus vegetasi hutan hujan, dengan pemandangan ngarai eksotis.
Panel-panel kaca dipasang di lantai jembatan, sehingga memberi pemandangan indah sekaligus menantang adrenalin.
Pucuk Pucuk Pohon

Setelah melintasi jembatan utama yang membentang di atas sungai Capilano, ada jembatan-jembatan yang menghubungkan antara pohon ke pohon.
Setiap pohon ada papan berisi tulisan  nama pohon, usia pohon, dan asal pohon. Ada pohon besar yang usianya 1300 tahun menjulang tinggi setinggi 300 meter.
Kita  berjalan dari pohon ke pohon melalui jembatan dan naik turun tangga.
Kadang di sudut jembatan ada ruang agak lebar tempat istirahat sekaligus gardu pandang, untuk menikmati keindahan alam sekitar.

Di Taman Capilano


Jika kita lelah, ambil nafas panjang-panjang..kemudian pandanglah hijau pohon disekeliling, dengarkan suara gemericik air sungai, pandang sungai dengan air bening berkelok-kelok, segera rasa lelah menghilang, berganti dengan kesegaran alam.
Kadang-kadang kita temui pondok-pondok kecil dengan tenaga medis yang siap menolong apabila tiba-tiba ada yang sakit.

Tuh Di atas Ada Jembatan
Yang membuat aku kagum ada beberapa orang lanjut usia dengan semangat melintasi jembatan, dan naik turun tangga.
Wao...kali ini selain wisata, olahraga naik dan turun tangga...lumayan bisa membakar kalori.
Akhirnya seluruh area yang ada di peta sudah kita jelajahi, kita telah sampai diujung perjalanan.
Pojok Indian

Diujung perjalanan kita disambut dengan taman bernuansa Indian.
Berjajar patung totem, kincir air khas Indian dan restoran.
Ada juga meja dan kursi diantara taman, kita duduk beristirahat, makan dan minum bekal yang kita bawa.
Setelah puas istirahat, kita bertiga menuju parkiran mobil dan melanjutkan perjalanan menuju gereja untuk menghadiri perayaan misa.
Dari gereja kita lanjutkan dengan kuliner dan jalan-jalan menikmati keindahan Vancouver diwaktu malam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar