Rabu, 05 Agustus 2015

NAIK KAPAL BUAH DAN SAYUR KE GILI MENO LOMBOK

Gili Meno
Pulau Lombok selain keindahan pantainya , terkenal akan keindahan pulau-pulau kecil  ( gili ) di sekeliling Lombok.
Ada tiga besar gili di Lombok, Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.
Ketiga pulau ini terletak di barat laut pulau Lombok.
Gili Trawangan dikenal sebagai surganya pesta bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, 
sedangkan Gili Meno menawarkan suasana tenang dan damai serta keindahan bawah laut yang begitu jernih.

Hari ini kita akan menuju ke Gili Meno, setelah kita "breakfast" di hotel, kita segera menuju ke mobil sewaan yang telah menunggu kita di parkiran hotel.
Dari kota Mataram jalan menuju ke arah Gili Meno melewati pantai-pantai yang indah, rasanya tak rela untuk tidak berhenti dan turun untuk berfoto, apalagi banyak mobil dan sepeda motor berhenti dan penumpangnya sibuk selfie.
Ikutan yuk...foto sebentar. Kita berfoto dengan "background" pantai Senggigi yang indah.
Kemudian kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan.
Ditengah perjalanan kita melewati pantai yang cantik.
Serempak kita komentar : " Wow pantai apa itu ..indah sekali ".
Pantai Malimbu jawab pak sopir, apakah mau turun sebentar?.
Kompak kita menjawab, " Iya turun sebentar pak , itu di sisi kiri ada tempat pakir mobil".
Dengan  penuh semangat  segera kita cari posisi yang pas untuk foto,  cari sudut pandang yang pas agar wajah yang difoto tidak terlihat gelap.
Di parkiran banyak pedagang mutiara menawarkan dagangannya, mampir bentar, pilih, tawar dan bungkus mutiaranya.
Ayo..ayo..kita berangkat, nanti ketinggalan kapal ke Gili Meno.
Pantai Malimbu

Mobil melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Bangsal, pelabuhan tempat menyeberang ke Gili Meno.
Di pelabuhan Bangsal mobil harus di parkir di tempat parkir yang disediakan,agak jauh dari tempat keberangkatan kapal.
Ada jasa cidomo menuju tempat keberangkatan kapal dengan tarif Rp. 30.000,- per cidomo.
Sementara Jadi Tukang  Sayur dan Buah

Jadwal keberangkatan kapal ke Gili Meno amat jarang, tidak sesering kapal ke Gili Trawangan atau Gili Air.
Kapal penumpang ke Gili Meno sudah berangkat,  alternatif yang ada sewa speed boat pribadi atau sewa kapal pribadi.
Tiba-tiba ada orang  bertanya :  "Mau ke Gili Meno ? Saya mau kirim sayur dan buah ke Gili Meno , Ikut kami saja, kapal segera berangkat, per orang Rp 50.000,- dari pada kalian  sewa kapal pribadi mahal lho..."
Karena kita khawatir kehabisan waktu, kita langsung setuju yang penting segera berangkat.
Akhirnya kita naik kapal diantara sayur dan buah, saat kapal akan berangkat ada rombongan bule akan ke Gili Meno.
Kesempatan ini tidak disia-siakan tukang kapal , rombongan bule diajak naik ke kapal sayur dan buah, entah ditarik bayaran berapa per orang rombongan bule tsb, aku tidak sempat bertanya.
Muatan kapal benar-benar full secara maksimal tiada lahan tersisa.

Perjalanan ke Gili Meno kira-kira 25 menit dari pelabuhan Bangsal.
Angin bertiup sepoi basa, kadang-kadang ada cipratan air laut, terlihat deretan pegunungan dari kejauhan, air lautnya terlihat bening.
Rombongan bule di ruang gerak yang terbatas menyempatkan diri berfoto, tak mau kalah kita  ikut jeprat - jepret berfoto.
Seorang bule menawarkan untuk membantu kita berfoto, jadilah  kita  berfoto di kapal diantara sayur dan buah.
Berebut Lahan Dengan Buah dan Sayur

Tiba di Gili Meno, kita mengelilingi Gili Meno naik Cidomo, harga sewa cidomo Rp. 200.000,-.
Menurut cerita kusir cidomo, ada badan pengelola cidomo, sebelum beroperasi ada tahap seleksi dan harus membayar biaya trayek.
Ketersediaan cidomo setiap periode dianalisa dan ditinjau kembali apakah sudah sesuai dengan kebutuhan Gili Meno.
Jalan-jalan yang dilalui cidomo kadang berpaving, tak jarang melalui jalan kecil berpasir dan berkelok, kita terguncang-guncang diatas cidomo.
Saat jalan amat berpasir dan menanjak, kita turun sebentar, kudanya kelelahan.
Sebenarnya cidomo hanya boleh diisi 2 orang, tetapi biasanya untuk wisatawan lokal boleh lebih, jadi kita berempat naik satu cidomo.
Tidak banyak wisatawan lokal di Gili Meno, wisatawan manca negara pun tidak sebanyak di Gili Trawangan.
Serasa berada di pulau milik pribadi, masih asri dan jauh dari hiruk pikuk.

Semua kebutuhan yang ada di Gili Meno dipasok dari pulau Lombok, termasuk buah dan sayuran yang tadi bareng kita.
Air bersih dan listrik juga dipasok dari pulau Lombok.
Listrik dialirkan melalui kabel bawah laut.
Beningnya Air Laut Gili Meno

Cidomo berhenti di taman burung alias Gili Meno Bird Park, kita tidak masuk hanya berfoto dihalamannya.
Perjalanan dilanjutkan ke danau, kemudian ke tempat penakaran penyu .
Konon kabarnya tempat penangkaran penyu dibuat atas kontribusi salah satu LSM Italia,
tetapi  tempat penangkaran ini terasa kurang diperhatikan dibandingkan yang ada di Gili Trawangan.
Jika kita mau , bisa snorkeling atau diving menjelajah ke pantai bagian barat pulau, airnya bening
ada  banyak spot menyelam yang indah seperti Meno Wall dan Turtle Point.
Jika beruntung, kita bisa melihat penyu-penyu yang tengah berenang di Turtle Point.
Di Bawah Pohon Bakau Gili Meno

Kali ini kita tidak snorkeling, kita duduk ditepi pantai diatas gelaran sarung pantai, sambil makan bekal yang kita bawa, memandang kapal-kapal di laut dan beningnya air laut.
Setelah puas berfoto, kita menuju gasebo dan pesan juice nanas tanpa gula.
Segernya..juice nanas...walaupun tanpa gula, rasanya manis dan segar.

Setelah puas berkelana di Gili Meno, kita pesan tiket kapal untuk kembali ke Pelabuhan Bangsal.
Di sana pak sopir dan mobil sewaan sudah menunggu.
Kita melanjutkan perjalanan ke Batu Bolong Senggigi.
Dari Batu Bolong, kita menikmati  sunset di sebuah resto sea food di tepi pantai sambil menunggu pesanan makan malam yang sedang dimasak.
Kita makan dengan nikmat, sambil diiringi musik alam, suara ombak yang sesekali berdebur memecahkan keheningan senja.
Sunset di Lombok

5 komentar: